1 Dekade Ngeblog, Sudah Dapat Apa?
Sudah
dapat apa dari ngeblog selama 10 tahun ini?
Sebuah
pertanyaan yang sederhana tapi dalam loh hehehe… Untuk teman-teman blogger yang
sudah level ahli, pasti jawabannya sudah pernah jadi juara 1 lomba blog, sudah
pernah dapat hadiah yang luar biasa, sudah pernah jalan-jalan dari hasil
ngeblog, dan serentetan jawaban yang membuat emak tiga anak ini mundur
perlahan.
Tenang,
aku nggak baperan kok, ya iri dikit boleh dong? Kan iri karena orang lain lebih
rajin dan berkualitas, boleh-boleh aja, malahan harus biar tambah semangat. Masa
orang lain bisa, aku nggak. Maklum kalau manusia itu harus ada penyemangat dan
pemanas (red. manas-manasin lebih tepatnya) 😊
Eh,
fyi, 1 dekade itu sama dengan usia pernikahanku loh. Ada yang nanya? Nggak kan
hehehe… Terus apa hubungannya dengan perjalanan ngeblogku?
Jadi
gini aku ceritain ya. Aku tuh sudah ngeblog dari zaman singlelillah
tahun 2011 gitu. Tapi, masih pakai domain gratisan. Waktu itu isinya cuman curhatan
plus materi pelajaran Bahasa Inggris karena masih menjadi guru di salah satu
SMA Negeri di Kota Bandung.
Saat
itu, aku pakai blog karena aku satu-satunya guru yang nolak pakai LKS dan
menyuruh muridku untuk mempelajari materi dan contoh soal di blogku. Intinya
aku tidak ingin memberatkan orang tua dan seringkali kalau LKS hanya copy
paste saja mengerjakannya. Hayo ngaku pernah ada yang pernah seperti itu
kan? 😊
Nah,
setelah menikah, aku memang punya komitmen dengan suami. Aku memilih untuk jeda
sesaat dari karierku. Aku berhenti mengajar Bahasa Inggris juga BIPA.
Dari sejak awal menikah hingga saat ini, aku hanya menjadi guru private dari 3 anak saja, dan ngajarnya pun 24 jam nonstop. Dan nggak hanya jadi guru, tapi juga harus bisa menjadi chef, story teller, tempat curhat, nyiapin baju, dan juga ojek pribadi. Ya, sekarang aku menjadi ibu rumah tangga, membersamai suami dan ketiga anak laki-lakiku.
Sudah jadi emak-emak berdaster, ngeblog aja ada asistennya :)
Terus,
apa kabar dengan blogku? Apakah aku gembok saja rumah maya itu? Oh, tentu saja
tidak. Malah, yang asalnya aku pakai blog gratisan, setelah menikah aku memakai
blog berbayar. Tahu nggak alasannya apa?
Jadi
gini, ketika mau menikah, suamiku memang memintaku untuk jeda dari karierku
menjadi guru. Tapi, beliau malah mengizinkan dan menyuruhku untuk tetap
menulis. Alasannya karena beliau pertama kali mengenal diriku dan yakin menikahiku
karena sudah membaca buku dan tulisan di blogku.
Karena
setelah menikah, aku melepas blazer dan mengganti dengan daster, akhirnya
suamiku memfasilitasiku untuk tetap berkarya. Katanya biar aku bisa tetap
menjaga kewarasan dengan cara menulis. Aku pun disuruh untuk merubah blogku
menjadi berbayar. Wah, siapa yang mau nolak kalau disuruh seperti itu?
Lope…lope… pokoknya hehehe…
Ternyata
setelah berpindah ke blog yang berbayar, sada saja tawaran untuk review produk.
Sesekali juga pernah menang lomba, nggak sesering para master juga. Aku jadi
tambah semangat ngeblog.
Ada
perasaan bahagia ketika bisa menjadi pemenang lomba blog dan hadiahnya bisa
bikin anak-anak senang. Aku pernah dapat hadiah menginap di salah satu hotel di
Kota Malang selama 3 hari di kamar yang paling bagus. Ngelihat anak-anak
tersenyum bahagia, rasanya tuh terbayar lelahnya menahan kantuk nulis sampai
malam.
Oya,
aku pernah loh memenangkan lomba yang diadakan Gandjel Rel. Awalnya nggak
mengira tulisan curhatan bisa diapresiasi oleh para juri di Gandjel Rel. Dan,
satu hal yang lucu dan mungkin sebuah kebetulan (Eh, di dunia ini kan tidak
ada yang kebetulan heheh), hadiahnya itu sesuatu yang sedang aku inginkan.
Saat itu aku juga sedang hamil anak ketigaku. Tahu dong gimana rasanya
keinginan Bumil bisa terwujud? (Mau ngucapin makasih pake banget ah sama
Gandjel Rel 😊)
Ada
cerita lain tentang blogku. Jadi ceritanya aku pernah diminta untuk membacakan
salah satu tulisan di blogku oleh salah satu radio lokal di Jember. Eh, setelah
rekaman itu tayang. Besoknya, aku di WA oleh orang radio katanya managernya
suka dengan karakter suaraku dan menawariku untuk gabunng. Waduh, jadi
tersanjung, padahal suaraku cempreng gini. Tapi, tawaran itu aku tolak secara
halus, karena memang posisi masih punya anak bayi dan anak pertamaku masih umur
2 tahun juga. Para anak rantau yang jauh dari saudara dan tanpa ART pasti tahu
dong rasanya?
Perjalanan
ngeblog selama 10 tahun ini memang banyak ceritanya. Ada beberapa pencapaian
yang membuatku bersyukur. Tapi, ada juga impian yang belum terwujud. Apa itu?
Jujur, dari 10 tahun yang lalu, selalu semangat 45 mengikuti lomba ASUS. Aku tuh mupeng banget bisa dapat hadiah laptop ASUS dari ngeblog. Tahu dong kalau ASUS itu sering banget support acara-acara blogger, baik itu di event offline maupun online sejak tahun 2015.
Dapat
hadiah laptop ASUS dari lomba menulis, pernah. Dan, tahukah itu menjadi momen
emosional yang tak pernah terlupakan. Saat itu, aku memang punya niat memberi hadiah
laptop buat Bapak. Dan, alhamdulillah aku mendapat hadiah sebuah laptop ASUS
karena menjadi juara 1 lomba menulis dari salah satu penerbit.
![]() |
Latop ASUS hadiah lomba menulis |
Nah,
aku tuh pengen banget merasakan mendapat hadiah laptop ASUS dari ngeblog.
Selain pengen pecah telur selama 1 dekade memimpikan hadiah laptop ASUS, aku
juga ingin berikan hadiah ini buat anak pertamaku yang baru lulusan ujian tasmi’
dan untuk anak keduaku karena terpilih ikut Hubbul Quran. Mereka berdua itu lagi
senang nulis cerita sama menggambar. Saat ini, mereka masih suka meminjam laptop atau ponselku.
Semoga
saja penantian 10 tahun ini akan terwujud sekarang. Dapat ASUS Vivobook M415
dari ngeblog, impianku banget loh. Semoga saja semesta mendukung. 😊
Tapi,
apa hanya karena mengejar hadiah laptop saja, aku ngeblog? Ya nggak segitunya
juga kali. Ada banyak manfaat kok yang aku rasakan dengan ngeblog. Ngeblog
nggak hanya melulu untuk mengejar materi atau penghargaan. Dengan ngeblog, aku
bisa mengikat momen yang tak terlupakan, baik itu yang membuatku tersenyum
bahagia atau menangis sedih. Lalu, ketika rindu datang menyapa, aku bisa
mengurainya sebagai penawar dari rasa itu.
Jadi,
kalau ditanya, sudah dapat apa 10 tahun ngeblog? Pastinya, aku mendapat kebahagiaan
dong, karena emak-emak berdaster ini masih bisa tetap menjaga kewarasan dengan
membersamai 3 anak cowok. Dengan ngeblog, 20 ribu kata tersalurkan, ya
setidaknya setengahnya sudah dituangkan lewat blog. Jadi, bisa mengurangi ceramah
di depan suami dan anak-anak. Kalau bahasa kerennya, ngeblog itu salah satu cara
untuk menjaga mental health.