Follow Us @soratemplates

Friday, November 29, 2024

Transaksi dan Digitalisasi BRI

 

qris bri

 

BRI sebagai salah satu bank pemerintah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk selalu berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Di era digital, BRI tidak ingin tertinggal jauh. BRI berusaha untuk bertransformasi sesuai dengan perkembangan zaman.

 

Tranformasi digital yang dilakukan oleh BRI, bertujuan agar nasabah bisa dengan mudah melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun. BRI fokus pada tiga pedoman utama, yaitu open banking, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan pembelajaran mesin (machine learning). Dengan berfokus pada tiga hal tersebut, BRI berharap transaksi dan layanan keuangan menjadi lebih mudah, cepat, terintegrasi dan praktis.

brimo bri

 

Selama tahun 2023, tercatat 99% dari total transaksi BRI dilakukan melalui kanal digital. Sementara sisanya dilakukan secara konvensional di cabang atau unit kerja BRI.

 

BRImo sebagai banking super apps dengan pengguna lebih dari 36 juta user dapat bertransaksi dengan mudah menggunakan QRIS hingga EDC di merchant BRI.

 

Selain pencatatan transaksi digital, pemanfaatan open API (Application Programming Interface) atau BRIAPI tercatat telah dimanfaatkan pada lebih dari 23 jenis digital ekosistem dengan lebih dari 1.000 total partner.

 

Tidak hanya itu, pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) Sabrina (Smart BRI New Assistant) yang dimunculkan sejak tahun 2018 pun terus menjadi garda terdepan customer handling dengan melayani 55,6 juta persen yang masuk ke contact center BRI selama tahun 2023.

 

Kehadiran Sabrina telah memberikan banyak kemudahan kepada nasabah. Nasabah bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan mudah, sehingga tingkat kepuasaan layanan pun meningkat.

 

Selain fokus pada layanan digital yang dihadirkan, BRI pun tidak lupa dengan pondasi data center yang dimiliki. Hal ini terbukti dengan diperolehnya tiga Sertifikasi Tier III yang merupakan standar global yang menjamin keandalan operasional dan keamanan data center. Ketiga Setifikasi Tier III yang didapat dari Uptime Institute tersebut, diantaranya: Tier Certification of Design Document (TCDC), Tier Certification of Construction Facilities (TCCF), dan Tier Certification of Operational Sustainability (TCOS) untuk seluruh fasilitas BRI.

 

Lalu, bagaimana dengan kemanan informasi?

BRI telah memiliki kebijakan cyber security yang berfungis untuk mengatur keamanan informasi secara bank-wide. Sedangkan untuk menjaga keamanan system BRI secara proaktif, BRI menggunakan fungsi pemantauan cyber threat secara kontinyu.

 

Tidak hanya sampai disitu, BRI pun telah menyusun ESA (Enterprise Security Architecture), sebuah program yang bertujuan untuk merancang dan menerapkan prosedur keamanan untuk melindungi perusahaan dari serangan siber dan kehilangan atau eksposur data sensitif.

 

Selain itu, sesuai dengan amanat Kementerian BUMN, BRI pun melakukan IT Maturity Assessment dengan score 4,66 dari 5,00 poin berdasarkan best practice COBIT 2019.

 

Disamping itu, sesuai dengan pedoman asesmen OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam kemampuan maturitas digital, BRI mendapatkan capaian Tingkat 2 (skor 80,50 dari 100).

 

Itu semua menjadi bukti kalau BRI selalu berusaha untuk meningkatkan kapabilitas dan kapasitas dalam melakukan transformasi digital. BRI ingin menghadirkan kenyamanan dan keamanan kepada para nasabahnya.

No comments:

Post a Comment