Follow Us @soratemplates

Friday, July 5, 2024

Menyusuri “Lord of The Rings”-nya Jawa Timur

 

de djawatan
Dok. Pribadi

 

“Not all those who wander are lost.” (J.R.R. Tolkien – The Fellowship of The Rings)

 

Tidak pernah mengira bisa menjejakkan kaki di sebuah tempat yang mirip banget dengan latar cerita “Lord of The Rings”. Ya, memang tanpa rencana dan persiapan apapun. Berawal dari niat sekadar mencari kudapan sarapan di kecamatan paling ujung Bumi Pandalungan, hingga melanjutkan melaju ke kota yang memiliki julukan “The Sunrise of Java”.

hutan trembesi
Dok. Pribadi

 

Memasuki kawasan hutan pohon trembesi. Suasana teduh, lembab dan dingin pun mulai terasa. Hutan wisata yang memiliki luas kurang lebih 3,8 hektar ini berada di daerah Benculuk, Cluring, Banyuwangi.


 

Dari pintu masuk terlihat tulisan De Djawatan terpampang besar dan bisa dijadikan spot pertama untuk berfoto. Berjalan masuk lebih ke dalam lagi, terlihat ada rumah pohon yang cukup tinggi namun kokoh. Tidak jauh dari situ terparkir beberapa delman dan ATV yang bisa kita sewa.

 

de djawatan
Dok. pribadi

Kalaupun kita tidak mencoba untuk menikmati berkeliling kawasan De Djawatan menggunakan delman atau ATV, kita bisa memilih untuk berfoto di kawasan ini. Memang salah satu alasan ingin berkunjung ke sini, mencari spot foto yang instagramable banget pokoknya.

 

De Djawatan, Antara Keindahan dan Sejarah Masa Lalu

De Djawatan, merupakan sebuah hutan wisata yang ditanami Pohon Trembesi. Ada sekitat 805 pojon trembesi yang sudah berumur 100-150 tahun. Rata-rata pohon-pohon trembesi ini memiliki diameter 1,5-2 meter. Kawasan ini sempat viral karena mirip dengan Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings.

 

Nama Djawatan berasal dari sejarahnya. Dulu, hutan ini merupakan milik perhutani yang digunakan sebagai tempat penimbunan kayu. Zaman dulu, Perhutani Bernama Djawatan Kehutanan.

 


Selain itu, nama Djawatan juga diambil dari Djawatan PT KAI. Kenapa? Kalau kita perhatikan, ada rel kereta api di pintu masuk lokasi ini, karena memang miliki PT KAI.

 

Kawasan ini sangat cocok sebagai tempat refreshing. Udara yang masih segar dengan suasana teduh di bawah naungan pohon trembesi. Kita seakan disuguhkan atmosfer yang bisa membuat pikiran kita jauh lebih tenang.

de djawatan
 

Untuk harga tiketnya pun sangat ramah di kantong, hanya Rp 7.500 per orang. Kita pun bisa berkeliling menggunakan delman atau ATV. Selain itu, ada jasa foto professional dengan harga Rp 10.000 per 1 foto yang dicetak.

 

hutan trembesi de djawatan
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Untuk makanan dan minuman pun, ada beberapa tempat yang bisa kita pilih. Untuk harganya pun masih sesuai. Kalau kalian ingin mencoba makanan khas Banyunwangi, Nasi Tempong, harganya hanya Rp 35.000 untuk ayam kampung, dan Rp 25.000 untuk ayam potong. Untuk harga minumannya mulai dari Rp 6.000 saja.

de djawatan


 

Mumpung masih musim liburan, berkunjung ke “Lord of The Rings”-nya Jawa Timur ini bisa jadi pilihan. Yuk, bertualang sambil berfoto di spot yang viral di De Djawatan!

No comments:

Post a Comment