Ngomong-ngomong
soal Gojek, aku punya banyak cerita bersama aplikasi pintar ini. Salah satunya
di saat aku melahirkan anak kedua. Tahun 2018, tepatnya di bulan Ramadan, aku
melahirkan anak kedua. Saat itu, kami memang belum memiliki kendaraaan roda
empat.
Kontraksi
sudah terasa mulai dari setelah sholat tarawih hingga waktu sahur. Suami pun
memutuskan untuk segera membawa ke Rumah Sakit. Saat itu, anak pertamaku masih
berusia 3,5 tahun. Jadi, kami pun memutuskan untuk memesan mobil melalui
aplikasi Gojek.
Bersyukur
banget drivernya sangat ramah dan juga baik. Ia bahkan membawakan barang-barang
milik kami ke dalam Rumah Sakit. Ia pun memastikan kondisiku di sepanjang
perjalanan.
Ternyata,
aku harus menunggu karena masih pembukaan dua. Aku dibawa ke ruang persiapan
melahirkan. Sedangkan anak pertamaku menunggu di ruang tunggu Rumah Sakit
bersama ibu mertuaku. Aturan Rumah Sakit memang tidak membolehkan anak-anak masuk ke ruangan bersalin. Jujur, saat itu adalah kali pertamaku tidak bersama anak
pertamaku.
Hingga
siang menjelang, aku masih belum diberi tindakan apapun karena masih pembukaan
empat. Aku pun langsung menyuruh suami untuk memesan makanan kesukaan anak
pertamaku. Tanpa harus pergi kemana-mana, suamiku langsung memesan makanan
melalui aplikasi GoFood. Senang rasanya ketika aku video call dan melihat ia makan dengan lahap, meski aku tak kuasa menahan air mata.
Syukur
alhamdulillah tepat adzan ashar berkumandang, anak keduaku pun lahir dengan
selamat dan sehat. Keesokan harinya aku diperbolehkan pulang ke rumah. Kembali
lagi, aku dipertemukan dengan driver Gojek yang sangat ramah. Ia tahu kalau aku
baru saja melahirkan, jadi menjalankan mobilnya pun dengan sangat hati-hati.
Dua
minggu setelah melahirkan, ternyata suami harus dinas luar kota. Sebenarnya
sudah menjadi hal yang biasa kalau ia ditugaskan ke luar kota. Tapi, karena
saat itu aku baru saja lahiran, jadi aku agak sedikit khawatir ditinggal selama
3 hari. Meskipun ada ibu mertua yang menemaniku selama suami pergi ke luar
kota, tapi tetap ada perasaan khawatir karena tidak ada suami di rumah.
Dan,
ternyata drama pun dimulai. Tiba-tiba saja aku mendapat pesan di WA messenger
kalau ibu-ibu di sekitar rumah akan datang berkunjung. Mereka ingin melihat bayi dan memang bulan itu,
bertepatan dengan bagian di rumahku untuk mengadakan acara DAMA.
Tanpa
pikir Panjang aku pun mengiyakan. Aku langsung memesan makanan melalui aplikasi
GoFood. Aku pikir, meskipun aku melahirkan secara normal, tapi aku belum kuat
untuk menyajikan makanan sendiri untuk tamu sebanyak itu.
Entah
hari itu aura rumahku sangat kuat kali ya hehehe… Setelah aku mengiyakan untuk
mempersilakan ibu-ibu tetangga sekitar rumah untuk datang berkunjung. Tiba-tiba
ada telepon dari kakak iparku, ia mengatakan kalau rombongan tetangga dari
tempat tinggal ibu mertua sedang dalam perjalanan menuju rumahku untuk melihat
bayi.
Aku
menghela napas panjang dan mencoba tersenyum. Kehadiran tamu itu rezeki,
pikirku. Karena persediaan camilan untuk tamu sepertinya tidak akan cukup untuk tamu sebanyak itu, aku pun meminta izin kepada ibu mertua untuk pergi ke pasar di dekat rumah. Beliau mengizinkan, tapi aku tidak boleh mengendari sepeda motor sendiri. Aku pun memesan Gojek karena anak pertamaku pun ingin ikut.
Untuk makan besarnya, aku memutuskan untuk memesan makanan melalaui GoFood saja. Karena memang aku masih belum kuat untuk memasak makanan untuk orang sebanyak itu. Baru
saja aku membuka aplikasi Gojek, untuk melihat makanan yang pantas untuk disajikan, ternyata
Pak Lek memberi kabar sedang dalam perjalanan menuju rumahku. Aku dan ibu
mertua tertawa. Di hari itu, rumah kami benar-benar sedang mendapat
rezeki tamu yang luar biasa.
Dan,
ternyata semua tamu itu datang hampir berbarengan. Meskipun aku harus
mengkondisikan kembali tamu ibu-ibu tetangga di sekitar rumah. Aku meminta mereka datang
agak sore, agar tidak terlalu penuh sesak juga di rumah kami yang tidak
sebegitu besar.
Ketika
rombongan tamu dari luar kota datang, aku langsung memesan makanan sebanyak orang
yang datang. Untunglah pesan makanan online melalui aplikasi GoFood itu cepat
dan nggak ribet. Melihat para tamu makan dengan lahap, hilang sudah rasa lelah.
Oya,
setelah tamu ibu-ibu DAMA pulang, ternyata aku menerima telepon dari nomor yang
tidak aku kenal. Ternyata sepupu dari ibu mertuaku mau datang berkunjung malam
itu. Untunglah tadi aku sempai memesan camilan lebih dari masih ada yang bisa
dihidangkan.
Sampai
saat ini, kalau ingat kejadian waktu itu, suka senyum-senyum sendiri. Aku
bersyukur hidup di era digital. Coba bayangkan, aku seorang ibu yang baru saja
melahirkan di tanah rantau, jauh dari keluarga dan hanya ada ibu mertua, harus
menjamu tamu sebanyak itu dalam waktu bersamaan.
Oya,
kejadian terakhir dua minggu yang lalu. Aku harus istirahat total selama
seminggu. Setelah demam tinggi 4 hari dan setelah cek lab, ternyata aku terkena
gejala thypus. Tentu bukan hal yang mudah menjalani sakit ketika sudah menjadi
seorang ibu, dengan 2 anak yang masih kecil-kecil. Dan, hal yang wajar kalau anak
laki-laki itu lebih cepat lapar. Tapi, suamiku mengatakan selama ada GoFood,
semua aman. Kami pun bisa dengan mudah pesan makanan online.
Untung
ada Gojek. Pesan makanan online melalui aplikasi GoFood itu semudah
menjentikkan jari, pesan ojek online hanya dengan mengklik GoRide, dan masih
banyak manfaat yang dirasakan dengan kehadiran Gojek. Hidup terasa lebih mudah
dan cepat. Menurutku, Gojek itu benar-benar menjadi solusi di era disrupsi.
Gojek
Hadir Sebagai Solusi di Era Disrupsi
Berawal
di tahun 2010, 20 ojek, 1 call center dan 1 misi untuk menyelesaikan masalah
masyarakat Indonesia. Gojek membuat jalanan Jakarta menjadi lautan hijau.
2015
Di
tahun ini, aplikasi Gojek mulai dibuat. Ada kenaikan pesanan dari 3,000 per
hari menjadi 10,000 per hari. Lalu, dimulailah ekspansi ke luar kota. Tidak
hanya itu, Gojek pun melihat ekspansi ke ranah pesan antar makanan, penjualan
tiket, dan lain-lain. Gojek mendapat pendanaan series A.
2016
Gojek
menjadi perusahaan unicorn pertama di Indonesia. Kenaikan pesanan 300,000 per
hari. Lebih dari 30,000 difabel bergabung dengan Gojek.
2017
Peringkat
17 diantara 20 perusahaan yang mengubah dunia versi Forbes. Tumbuh 3,600x lipat
dalam 18 bulan. Salah satu pertumbuhan tercepat di dunia.
2018
Ekspansi
ke Vietnam dan Thailand. Pesanan per hari naik lagi menjadi 100 juta per hari.
Transaksi terus bertumbuh sampai 1,100x lipat.
2019
Dapat
penghargaan Fortune’s Favorite lagi. Gojek memiliki lebih dari 20 produk, 2
juta mitra driver, pendanaan series F dari Google, Tencent, JD.com, dan
Mitsubishi.
2020
Menyatukan
aplikasi Gojek di Indonesia, Singapura, Thailand dan Vietnam. GoFood menjadi
aplikasi paling berguna dan ramah pengguna di dunia selama pandemi. Aplikasi
Gojek diunduh lebih dari 190 juta kali.
2021
Gojek
dan Tokopedia bergabung menjadi GoTo, perusahaan teknologi terbesar di Indonesia
dan menjadi ekosistem “go to” buat semua kebutuhan sehari-hari.
Aplikasi
karya anak bangsa ini memang patut diacungi jempol. Hadir sebagai solusi dari
permasalahan besar negeri ini. Bahkan di saat pandemi pun, bisa menjadi solusi
cerdas untuk bisa tetap bertahan. Gojek, tetaplah hadir menjadi solusi bagi
negeri.
Kalau kalian punya cerita apa bersama Gojek? Yuk, berbagi di sini! 😊😊
No comments:
Post a Comment