Gimana, lihat foto di atas? Apa ada yang
pernah mengalami hal yang sama selama menemani anaknya PJJ? Awalnya anak masih semangat, semakin ke sini, kita harus semakin kreatif dan sabar agar anak mau mengikuti sekolah daring dan mengerjakan tugas. Emang ya, rasanya
itu seperti naik roller coaster menemani anak belajar di rumah selama pandemi
ini. Dullu, pas pertama pandemi sih senang karena nggak harus capek nganter dan jemput anak ke
sekolah. Tapi, karena kelamaan PJJ, kuota sabar lebih cepat berkurang dan
berbanding lurus dengan kuota internet J.
Tapi, pernah terbayang nggak sih sebelumnya,
kita bakalan nemenin anak sekolah dari rumah? Atau pernah terbersit nggak di
pikiran, kalau kita akan menjadi ‘guru’ bagi anak-anak kita? Pernah nggak
sebelumnya terpikirkan, kita harus ikut pusing dengan tugas anak dari A sampai
Z, dari mulai bikin video, mengirim foto ke WAG, atau ikut mempraktekkan apa
yang ditugaskan oleh gurunya?
Pastinya itu semua tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Biasanya kita bisa memiliki me
time ketika anak-anak pergi ke sekolah. Dan, tiba-tiba, dua tahun terakhir
ini semuanya berubah. Banyak cerita dan drama dalam menemani anak Belajar Dari
Rumah. Awalnya mungkin menyenangkan, bisa bareng anak setiap hari, mengurangi
biaya transportasi juga. Tapi, dengan waktu yang lama, kondisinya pasti
berubah. Ada kebosanan dan kelelahan yang menyapa, dan pada akhirnya malah
menjadikan anak-anak tidak maksimal dalam belajar.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memang tidak
semudah dan seenak yang dibayangkan. Semua pihak harus mau bekerja sama agar
proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik, dan tujuan yang ingin dicapai
pun bisa diraih. Tidak hanya anak, orang tua dan guru pun dituntut untuk
belajar banyak hal baru.
Saya bersyukur sekali bisa mendapatkan
pencerahan dengan mengikuti webinar yang diadakan oleh Faber-Castell. Mengangkat
tema “Refleksi Pendidikan Indonesia diantara PJJ dan PTM”, dengan pemateri Ibu
Saufi Sauniawati, S.S (praktisi dan pengamat pendidikan) dan Pak Christian Herawan
(Product Manager Faber-Castell).
Dalam pemaparannya, Ibu Saufi menjelaskan tentang
paradigma pembelajaran jarak jauh. Sejak diberlakukannya Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ), kita mungkin sudah paham tujuan dilakukannya agar proses belajar
mengajar tetap bisa berjalan di masa pandemi. Tujuan akhirnya pastilah agar
siswa tidak kehilangan haknya untuk belajar.
Namun, rencana kadang memang tidak sesuai
dengan target. Ada banyak kendala yang menghambat PJJ ini, dintaranya:
- Kesulitan mengakses sinyal internet di pelosok
- Fasilitas gadget yang dimiliki siswa tidak sama
- Masih banyak siswa yang hanya memiliki handphone biasa dan tidak mendukung belajar daring
- Keterbatasan kuota internet
- Beban biaya yang memberatkan
- Makin boros karena orang tua harus rutin mengisi kuota setiap bulan
- Materi setiap pembelajran yang disampaikan guru kurang mudah dicerna
Dengan kendala-kendala tersebut, maka tentu
saja akan berdampak pada anak sebagai peserta didik. Dampak yang dirasakan
antara lain:
- Komunikasi antara siswa dengan guru terbatas jarak
- Siswa kesulitan menangkap isi materi setiap pelajaran
- Pengawasan lemah bila belajar daring di rumah
Sebenarnya masalah muncul tidak hanya dari
sisi siswa, tapi juga dari sisi orang tua dan guru pun mengalami hal yang sama.
Menurut pemaparan Ibu Saufi, masalah-masalah itu diantaranya:
Siswa
- Lemahnya motivasi belajar
- Pemberian tugas dirasakan berat karena berbeda antara tujuan pengajar dan orang tua
- Kemampuan anak menggunakan perangkat pembelajaran minim
- Distorsi dengan permaian online ketika belajar menggunakan gadget
- Paradigma tidak pergi ke sekolah adalah libur masih tertanam dalam diri siswa
- Kurangnya sosialisasi sehingga membuat pembelajaran terasa berat
- Monotonnya pemberian tugas
Orang tua
- Orang tua terkendala dalam penyiapan fasilitas
- Belum mengetahui secara rinci platform dan troubleshooting
- Kendala perilaku anak
- Perbedaan pola target pembelajaran antara guru dan orang tua
- Belum dapat menjadi motivator
- Beratnya menerapkan disiplin pada anak
- Waktu yang terbatas
Guru
- Fungsi dan pemberian pola pemberian materi dengan berbagai platform
- Belum memahami troubleshooting
- Pemberlajaran masih belum bisa menciptakan bonding walau pembelajaran jarak jauh
- Kreatifitas guru beragam
- Pembelajaran belum menarik dan beragam
Lalu, apa solusinya?
Dari permasalahan yang muncul, ada beberapa
solusi yang harus dilakukan agar PJJ bisa tetap menyenangkan bagi semua pihak
dan tujuan pendidikan tetap tercapai. Semua pihak harus paham dan dapat
menjalankan perannya masing-masing dengan baik. Peran tersebut diantaranya:
Sebenarnya, pandemi ini tidak hanya
memberikan efek negatif bagi pendidikan. Karena perlu diakui, pandemi ini pun memberikan
efek positif kepada dunia pendidikan, baik itu dari sisi siswa, maupun orang
tua, dan bahkan guru. Dari sisi siswa, mereka menjadi lebih banyak belajar soft
skill. Pembiasaan harian yang ditugaskan oleh guru bisa menjadi cara
memperkenalkan dan membiasakan kemandirian anak.
Dari sisi orang tua, dengan belajar di
rumah, kedekatan antara anak dan orang tua menjadi lebih terjalin. Intensitas
pertemuan yang jauh lebih lama, menjadikan quality time dengan orang tua pun
semakin banyak. Ini artinya bisa menciptakan bonding yang lebih kuat.
Dari sisi guru dan sistem pendidikan, mereka
dituntut untuk lebih kreatif dalam menyuguhkan materi pembelajaran agar bisa
diterima dan dimengerti siswa. Mereka pun harus lebih melek teknologi agar
kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar.
Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang
membuat pusing tujuh keliling ialah ketika anak mendapat tugas. Sebagai orang
tua seringkali kita dihadapkan pada kondisi anak merasa bosan dan malas untuk
mengerjakannya. Kondisi seperti ini tentu saja harus dicari solusinya, karena
bisa jadi pembelajaran jarak jauh masih diberlakukan, meskipun dikombinasikan
dengan Pertemuan Tatap Muka. Lalu, apa dong solusinya?
Faber Castell
Siapa yang tak mengenal brand satu ini.
Faber Castell, berawal dari bisnis pengrajin kayu di Stein-Jerman pad 1761. Bertahan
hingga detik ini, 260 tahun.
Saat ini, Faber Castell sudah menjadi bagian
terpenting dari kehidupan kita. Dengan keragaman produk yang dimiliki dan
berkomitmen menghadirkan kualitas terbaik di kelasnya. Mulai dari produk untuk
menulis, menggambar, desain kreatif dan pensil kosmetik.
Tidak hanya itu, Faber Castell juga berkomitmen
utuk menjaga dunia tetap hijau, dengan meghadirkan proyek hutan lestari di
Brazil dan Columbia.
Faber Castell juga hadir menjadi solusi,
termasuk saat masa pandemi ini. Seperti telah dibahas di atas, salah satu
masalah yang muncul saat PJJ ialah saat anak merasa bosan dan malas untuk
mengerjakan tugas.
Pak Christian Herawan selaku Product Manager Faber-Castell menjelaskan produk khusus yang sangat membantu proses kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini. Tidak hanya berguna bagi siswa, tapi juga memberikan kemudahan bagi orang tua dan guru dalam mendampingi anak-anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Faber Castell menghadirkan paket belajar
online yang terdiri dari:
- Pensil
- Pulpen
- Penghapus
- Serutan
- Stylus
Nah, stylus ini benar-benar bisa menjadikan
anak-anak lebih tertarik untuk mengerjakan tugas. Kita semua tahu, anak-anak
Generasi Alfa yang dari lahir sudah sangat familiar dengan dunia digital,
mereka jauh lebih menikmati mengerjakan sesuatu di gadget daripada di atas
kertas atau buku.
Stylus Faber Castell ini bisa menjadi solusi
agar mereka mau mengerjakan tugas dengan senang hati. Mereka bisa mengerjakan
tugas di gadget tapi tanpa disadari motorik halusnya pun tetap terlatih.
Kehadiran Paket Belajar Online Faber Castell
hadir dengan solusi dari permasalahan PJJ yang selama ini kita hadapi. Proses
Belajar Mengajar, baik itu PJJ atau PTM akan jauh lebih menyenangkan dengan #SahabatSepanjangMasa,
Faber Castell.
Seruuu banget kalo ada stylus faber castle ini
ReplyDeleteBelajar PJJ jadi makin FUN ya
Karena memang, kudu diakui PJJ ini menguras emosi jiwa, baik murid, ortu, maupun guru 😀
Kalo ada piranti yg bikin hepi, hayuklah mari cuss kita beli!
Bener banget, makanya harus cari cara agara PJJ nggak menyulut emosi hehehe...
DeleteAku ketawa baca ini ya...kelamaan PJJ, kuota sabar lebih cepat berkurang dan berbanding lurus dengan kuota internet haha. Meski pakai WiFi di rumah saat Bapaknya WFH anak PJJ pasti harus ada yang ngalah pakai kuota karena ga bakal ngejreng sinyal kalau dipakai banyak orang.
ReplyDeleteSabar beneran kuncinya ya
Syukur Faber Castell bisa jadi salah satu solusi piranti yang membantu ortu saat PJJ yang menarik bagi anak ini
Berdasarkan pengalaman pribadi, Mbak. Kudu punya kuota sabar yang unlimited :)
DeleteWow Faber Castell, pengrajin kayu yang sudah mendunia selama 260 tahun.
ReplyDeleteEmang asyik kok menggambar, dulu sendiri, trus bareng anak-anak ssekarang saya bareng keponakan
Paket Belajar Online Faber Castell bakal sangat membantu keponakan2ku yang punya bakat menggambar tapi gak bisa kursus offline karena pandemi
Faber Castell emang sudah melegenda ya...
DeleteDulu, waktu aku masih sekolah selalu beli paket Faber castle buat persiapan ujian
ReplyDeleteTernyata, sekarang faber castle juga ada paketnya ya
menyelesaikan situasi saat ini
makanya ada paket belajar online ini
Sama, Mbak. Aku juga dari pas dulu sekolah, senang banget kalo udah dibelikan Faber Castell
DeleteWah keren banget nih inovasi dari faber castle. Sylus faber castle, sangat membantu melatih motorik anak, ya. Yap, jadi anak tidak terasa terbebani dalam mengerjakan tugas, karena ada Paket Belajar Online Faber Castle ini.
ReplyDeleteBener mbak, banyak sekali tantangan (masalah) selama proses PJJ ini baik dari segi siswa, guru maupun orang tua. Apalagi sepertinya PJJ ini bakal diperpanjang mengingat kondisi Indonesia yang masih terjangkit pandemi.
ReplyDeleteBtw senang rasanya dengan kehadiran Paket Belajar Online Faber Castell yang bisa jadi solusi dari permasalahan PJJ ini.
Wah stylus ini inovasi baru dalam belajar online ya kak, auto pengen beliin buat anak biar makin rajon belajarnya
ReplyDeleteAku jadi kepengen beli paket belajar online dari Faber Castell ini deh, yang ada Stylus-nya. Biasanya suka beli juga cuma yang terbaru ini belum. Terjangkau ya hanya sekitar 35K aja. Anak2 bakalan PJJ lagi nih. Kalau dibelikan Stylus, semakin semangat bekajarnya. Bagus nih manfaatnya biar centang2, klik2 dll di layar hp lbh mudah.
ReplyDeletePJJ oh PJJ. Ini adalah materi yang sampai saat ini masih jadi bahan utama gosip di group ibu-ibu sekolah. Oh, kasihan sekali dia digosipin terus, wkwkwk ...
ReplyDeleteApalagi kalau tugasnya kudu menyalin tulisan, Mbak. Males banget anakku, tuh. Kalau udah kesal, huruf demi huruf makin lama makin gede. Alamaaak ...
Beneran enak tuh pakay stylus, kan tinggal ditandain aja ya di layar. Mereka malah pada ketagihan ngerjain soal langsung di layarnya daripada kudu dipindah ke kertas atau buku tulis.
Sekarang tes-tes masuk perguruan tinggi serba online ya. Dulu inget bener waktu UN dan SNMPTN saya pakai ujian paper test pakai pensil legend ini. Fabercastle adalah pensil favoriteku waktu sekolah dulu. Kualitas tulisan jadi oke setelah pakai ini pensil.
ReplyDeleteFaber Castel memang tekstur hasilnya lebih nyata untuk sebuah karya dan maksimalkan kreatifitas.
ReplyDeleteHahaha... bisa aja, tapi emang bener sih, kelamaan PJJ kuota sabar makin berkurang, sementara kebutuhan kuota internet makin bertambah.
ReplyDeletepaket belajar online dari faber castell ini menarik ya, ada stylusnya. Nggak cuma memudahkan dan menyenangkan bagi anak, tapi bagi orang tuanya juga. Terutama orang tua kayak saya nih, yang jari-jarinya gede, sering meleset aja kalau menandai satu titik di layar hp
Allhamdulillah ya Mbak, Faber castell mengerti banget sih kebutuhan PJJ ini, emang brand legend banget faber castell ini, senangnya ya mbak bisa menimba ilmu langsung
ReplyDeleteFaber castell adalah merek yang paling dicari waktu sekolah dulu. Sekarang berkembang dengan membantu pendidikan yang serba online. Emang merek favorit banget dari dulu.
ReplyDeleteAih. Keren nih Faber Castell. Semoga dengan paket stationerynya bisa membangkitan semangat anak-anak untuk rajin belajar
ReplyDelete