Tahun 2017, saya mengalami kejadian tidak mengenakkan
saat memutuskan untuk membeli rumah. Awalnya pihak pengembang begitu meyakinkan
kami. Saya dan suami memang senang dengan konsep perumahan yang ditawarkan oleh
pengembang. Selain itu, promo yang ditawarkan pun cukup menggiurkan.
Pendek cerita, kami pun memilih satu unit dan langsung
membayarkan uang DP. Menurut perjanjian di awal, rumah bisa kami tempati 6
bulan setelah uang DP ditransfer. Saat itu, kami yakin dan percaya tidak akan
ada apa-apa.
Hampir seminggu sekali kami mengecek perkembangan
pembangunan rumah kami. Tapi perkembangannya sangat lambat. Bahkan di bulan
ke-5, rumah yang akan kami tempati masih berbentuk kerangka, tanpa atap apalagi
sudah dicat. Selain itu, aliran listrik pun belum masuk ke cluster tersebut.
Kami mulai curiga, ditambah jawaban yang berkelit-kelit dari pihak pengembang
ketika kami tanyakan.
Mendekati bulan ke-8, suami dihubungi oleh pihak
pengembang untuk berpura-pura mengambil rumah yang lebih besar untuk data ke
Bank. Kami sudah berpikir pasti ada sesuatu yang tidak beres. Ternyata benar,
di waktu yang telah disetujui, rumah kami belum selesai. Padahal saat itu,
kontrakan kami sudah habis. Sehingga mau tidak mau, kami harus menambah waktu
kontrak rumah.
Kami pun masih membuka peluang kepada pihak pengembang
untuk beritikad baik. Tapi, pihak pengembang malah berkilah terus dan mengatakan
bahwa cicilan kami kedepannya sebanyak 3,5 juta per bulan, padahal awalnya
hanya 2 juta per bulan. Kami kaget karena tidak sesuai perjanjian.
Karena berbelit-belit dan tidak sesuai dengan
perjanjian, kami pun memutuskan untuk membatalkan pembelian rumah kami. Lalu,
apa masalahnya selesai sampai disitu? Tidak. Pihak pengembang mengatakan tidak
akan mengembalikan uang DP sesuai perjanjian. Untungnya semua percakapan dan
pertemuan, selalu kami rekam dan foto tanpa sepengetahuan si pengembang. Akhirnya,
karena kami punya kekuatan (bukti foto dan rekaman percakapan), uang DP pun
kembali meskipun tidak semuanya. Tapi, kami masih bersyukur, karena ada juga yang
hingga saat ini belum mendapatkan pengembalian DP.
Kejadian tersebut membuat saya dan suami ragu dan khawatir untuk mengambil rumah dari pihak pengembang. Butuh waktu untuk menenangkan dan meyakinkan diri untuk kembali mencari rumah. Kami tidak ingin merasa dirugikan lagi, baik itu materi maupun waktu dan pikiran.
Oleh karena itu,
saya dan suami lebih hati-hati untuk mencari rumah. Bagi kami, kejadian di atas
menjadikan pelajaran berharga. Kami tidak mau termakan promo atau janji manis
dari pihak pengembang. Satu hal lagi, memilih pengembang yang amanah dan
terpercaya jauh lebih penting. Dan, tentu saja, saya dan suami pun akan lebih
memilih yang syariah, agar jauh lebih menenangkan.
SiKasep
Teman-teman udah
pada tahu kan SiKasep? Jangan membayangkan seorang pria yang ganteng ya hehehe…
Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Layanan Umum Pusat
Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) meluncurkan aplikasi Sistem
Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) pada 19 Desember 2019.
Aplikasi ini
bertujuan untuk meningkatkan kinerja PPDPP dalam menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang lebih cepat, tepat dan akuntabel. Hal ini tentu
saja dapat membantu masyarakat, terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
untuk mencari dan memiliki rumah subsidi.
Alasan lainnya,
mengapa PPDPP meluncurkan aplikasi SiKasep karena banyaknya kasus penipuan yang
melibatkan pengembang berkedok rumah syariah yang merugikan 3.600 konsumen.
PPDPP bekerja
sama dengan 37 bank pelaksana terdiri dari 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan
Daerah, baik konvensional maupun syariah.
Berdasarkan data
Management control PPDPP, hingga 4 April 2020 terdapat 8.782 lokasi perumahan
dari 5.987 pengembang yang berasal dari 19 asosiasi perumahan tercantum dalam
aplikasi SiKasep. Pada waktu yang sama, PPDPP juga mencatat saat ini tercatat masyarakat
yang telah menggunakan aplikasi SiKasep mencapai 170.782 pengguna terdaftar
sebagai calon debitur, yang diantaranya sejumlah 55.702 pengguna dinyatakan
lolos subsidi checking dan 54.266 pengguna sedang dalam tahap verifikasi oleh
bank pelaksana.
Per tanggal 4
Mei 2020 pemerintah mencatat penyaluran FLPP telah mencapai sebesar Rp.4,36
Triliun untuk 43.282 unit rumah. Sehingga total penyaluran FLPP sejak tahun
2010 hingga per 4 Mei 2020 adalah sebesar Rp. 48,73 Triliun untuk 698.884 unit
rumah.
Cara Menginstall Aplikasi SiKasep
- Mengisi Rekam Data Diri
- Unggah Foto Diri
- Klik Foto Profil
- Tentukan Lokasi Rumah Idaman
- Menentukan Lokasi Perumahan yang Diinginkan
- Cari Informasi Mengenai Perumahan
- Memilih Bank Peyalur FLPP di Aplikasi SiKasep
- Cek Status Pengajuan KPR Lewat Aplikasi SiKasep
- Menunggu Dihubungi Bank Pelaksana KPR
- Rumah Siap Dihuni
Gimana? Mudah
sekali, bukan?
Selain mudah,
tentu saja aman. Ya, aman, karena hanya pengembang yang terdaftar dan
terverifikasi yang dapat membangun dan menyalurkan rumah bersubsidi.
Apalagi di saat
Pandemi Covid-19 ini, menggunakan aplikasi SiKasep merupakan solusi bagi kita
yang ingin mendapatkan rumah dengan aman, baik itu aman secara prosudernya
ataupun aman dari sisi kesehatan karena kita cukup #DiRumahAja. Cukup dengan satu genggaman untuk mendapatkan
rumah idaman.
wah ngeri juga ini banyak pengalaman serupa beberapa diantaranya berkedok perumahan syariah mbak
ReplyDeletemakanya harus hati hati banget
dan memang ikut KPR yang sudah ditunjuk pemerintah juga jadi nilai tambah
apalagi kalau dimudahkan dengan aplikasi seperti si kasep ini
Ya, Mas sekarang tuh harus lebih hati-hati. Aplikasi SiKasep ini salah satu solusinya.
DeleteKejadiannya hampir serupa dengan pengalaman sodaraku saat membeli rumah di daerah Batu. Memang sekarang harus hati-hati dan teliti dalam memilih ya mba.
ReplyDeleteYa, Mbak. Nyesek dan bikin stress pokoknya. Makanya sekarang jadi lebih hati-hati.
DeleteIni khusus rumah bersubsidi yambak?
ReplyDelete----
Btw, iya memang harus lebih berhati-hati membali rumah dari developer atau tanah. Harus dipastikan bahwa tanah itu tidak berwarna merah di situs badan pertanahan. kalau berawarna merah.. kemungkinan sengketa aatau ada ketidkjelasan. Nah kalo tida ada tanda apa2.. insya Allah aman.
Lebih aman lagi kalo langsung ke notaris terpercaya untuk memastikan.
Untuk rumah/perumahan yang dibangun developer, ini sering banget memang bermasalah.
Ini kenapa saya dan suami juga belum terlalu suka beli rumah dr developer.
NAh seringnya yang kami lihat pembangunan dan bahannya-bahanya nggak sesuai yg diharapkan.
Tapi nggak semua perumahan dan developer begini sih memang.
Ya, Mbak aplikasi SiKasep ini khusus untuk rumah bersubsidi.
DeleteWah, pengetahuan baru nih. Berarti harus coss check juga ke badan pertanahan ya...
aq baru tahu mba ini aplikasi sikasep sdh ada di app store dan play store juga yah ? bagus bgt ini aplikasinya sangat membantu buat mereka yg tgh mencari hunian idaman agar tidak tertipu... untung mba sm paksu sdh ada tindakan pencehagan yah jd bisa terhidar dr kerugian besar.
ReplyDeleteAda Mbak. Kita tinggal download aja.
DeleteAlhamdulillah ada cara mudah buat cari rumah idaman ya mbak. Semoga aplikasi tersebut bisa membantu banyak orang dalam mencari rumah dengan aman dan terpercaya.
ReplyDeleteYa, semoga bisa menjadi solusi.
DeleteBagus juga ya Mba ada aplikasi sikasep. Ini memudahkan banget buat masyarakat yang ingin memiliki rumah tapi budgetnya terbatas.
ReplyDeleteYap, betul banget. Mudah-mudahan bisa jadi solusi terbaik.
DeleteSaya baru tahu ada aplikasi siKasep ini. Sangat membantu bagi yang ingin memiliki rumah sendiri agar tak kena tipu oleh pengembang tak bertanggung jawab
ReplyDeleteYa, Mbak. Aplikasi ini hadir sebagai solusi karena maraknya kasus penipuan pembelian rumah secara KPR.
DeletePengalaman pahit banget ya mbak, yaa Allah.. untung kalian berdua sudah selalu merekam data dan percakapan, berhati hati itu sangaaaaat perlu dan dibutuhkan ya
ReplyDeleteaku akan jadikan ini satu tulisan yang bisa aku share one day. terimakasih sharingnya!
Itulah, Mbak. Saya dan paksu masih bersyukur karena memiliki rekaman tersebut.
DeleteWaduh, pengalaman nggak menyenangkan banget ya, Mbak. Rugi, waktu, biaya, dan pasti menguras emosi.
ReplyDeleteSikasep ini mestinya aman dan terjamin ya karena memang produknya langsung dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR. Tinggal unduh, lalu cari deh perumahan yang sanggup menjerat hati, ihihihi ... Setelah itu diajukan, lalu menunggu persetujuan. Wah, mudah banget. Aplikasi ini ampuh dong ya menghindarkan kita dan orang-orang lain dengan kasus serupa Mbak Intan dulu.
Pokoknya rugi banyak hehehe...
DeleteIya, Mbak. Aplikasi ini memang hadir sebagai solusi dari maraknya kasus penipuan tersebut.
Wahh sharing pengalamannya membuat aku jadi lebih hati-hati muw punya rumah. Alhamdulillah masihrezeki yaa mbak. Semoga yang lainpun bisa mendapatkan haknya kembali. Beruntung ada si kasep ini yaa. lewat aplikadi ini kita nisa lebih teliti dan siap mempersiapkan segalanya demi menjaga hal-hal yang gak diinginkan dikemudian hari
ReplyDeleteSemoga bisa menjadi pelajaran buat semuanya, Mbak.
DeleteSemoga aplikasi SiKasep juga bisa membantu banyak orang.
Bagus yaa...sekarang apa² ada aplikasinya. Kebetulan kami tinggal di kompleks yg dibangun developer. Harus dicek juga pas dibangun, kalau perlu nambah semen dll. Gimana lagi...supaya engga kecewa pas udah jadi.
ReplyDeleteBetul banget. Biasanya kan ada harga ada rupa juga ya, Mbak. Tapi, yang terpenting kita bisa mendapatkan developer yang amanah.
DeleteNama aplikasinya unik ya.. Banyak kemudahan yang ditawarkan sama aplikasi ini semoga banyak yang terbantu ya buat yang cari hunian..
ReplyDeleteSemoga saja ini bisa menjadi solusi ya, Mbak.
DeleteWah sesuai namanya Sikasep emang kasep pisan yak hehehe... jd gak perlu esmosi lagi ngadepin developer ga mau ngembaliin DP.
ReplyDeleteTos kasep teh kayungyun nya, teh hehehe...
DeleteUntuk bisa mendapatkan hunian lewat aplikasi ini penghasilan berapa maksimal yg diperbolehkan? PNS bisa ambil perumahan bersubsidi inikah?
ReplyDeleteSemuanya bisa dicek di aplikasinya, Teh. Coba aja download dulu, nanti ada beberapa pertanyaan yang harus kita isi.
DeleteYa Allah cobaan luar biasa bertemu pengembang yang tidak amanah. Ngeri sekali dengar ceritanya apalagi uang DP bisa tidak kembali begitu. Asemoga saja tidak ada lagi korban. Aplikasi dari pemerintah ini sangat membantu untuk menghindari hal-hal seperti itu lagi
ReplyDeleteAlhamdulillah uang DP saya kembali meskipun tidak 100%.
DeleteDengan aplikasi SiKasep ini akan menjadi solusi agar kita tidak mendapatkan developer yang tidak amanah.
Saya beli rumah subsidi, kredit via bank. Subsidinya hampir saja gak di kasih. Dan rumahnyaa ya ampun, alakadarnya huhu
ReplyDeleteNama aplikasinya lucu ya, jadi membayangkan sosok orang. ini aplikasinya untuk cari rumah aja ya, kalo buat jual rumah bisa ngga ya? cari tau ah
ReplyDeleteYa Allah ngeselin banget yah Mbak. Pelajaran banget buat aku juga yang mau beli rumah nih..
ReplyDeleteBtw aku pernah dnegar app ini tapi baru tahu detailnya disini. Sepertinya helpful banget nih
Wah aplikasi yg sangat bermanfaat ya mbak, biar g salaah pilih rumah..
ReplyDeleteKlo salah emang bikin kesel
Meneliti terlebih dahulu penjual dan lahan harus bener diperhatikan kalau mau beli rumah. Ibarat menentukan masa depan, rumah adalah aset penting dalam kehidupan kita. Jadi memang tidak bisa asal atau sembarangan. Dengan aplikasi terpercaya, Insyaallah rumah idaman bisa dimiliki dengan berkah ya
ReplyDeleteOhiyaa...saat ini ada apps begini?
ReplyDeleteAku baru tahu mengenai apps untuk sama-sama mencari info valid pengembang mana saja yang terverifikasi dengan baik.
Duh ngeri deh, tapi memang cerita pengembang yang nggak amanah tuh banyak, perumahan dekat rumah tante saya pun gitu, akhirnya perumahannya jadi tempat ilalang katena banyak rumah terbengkalai
ReplyDeleteWah aplikasi si kasep ini membantu banyak pasangan muda yang mau beli rumah ya. Jadi nģgak takut tertipu lagi. Salah satu saudaraku juga ada yang tertipu pengembang model syariah gini soalnya
ReplyDeleteJadi sikasep ini applikasi resmi dari pemerintah ya mba. membantu sekali ya mba, karena bener loh kadang oeang suka tertipu developer palsu ... Udah buka lahan beberapa rumah dibangun bikin tertarik pas udah DP beberapa bulan menghilang.
ReplyDeleteBtw. Untuk yg sudah punya rumah boleh ambil KPR subsidi enggak sih mba biasanya ?
Jujur aku belum tau Sikasep. Ternyata sangat membantu ya terutama untuk yang pengen punya rumah.
ReplyDeleteHampir sama nih mba pengalamannya dengan teman saya, sampai sekarang malah belum dikembalikan uangnya. Wah baru tau ada aplikasi ini, sangat membantu sekali ya
ReplyDeleteSejujurnya aku nggak punya pengalaman sama developer, karena rumahku berasal dari tanah kapling yang dibeli secara cash. Tapi aplikasi SiKasep ini menarik deh, aku mau pelajari. Thanks for sharing ya mbak :)
ReplyDelete