#DiRumahAja. Pernah
kebayang nggak sih sebelumnya kita bisa ngumpul bareng suami dan anak-anak
hampir sebulan lebih? 4L deh, Lu Lagi Lu
Lagi. Dari mulai bangun sampai tidur hampir tidak ada jeda menatap wajah
mereka. #DiRumahAja, Work From Home, School From Home menjadi kata-kata yang
sangat familiar.
Hayooo, jujur
sama diri sendiri nih ya, kamu masuk tipe mana? Suka plus bahagia karena bisa
ngumpul sama suami dan anak-anak 7 hari 24 jam nonstop? Atau, kamu tipe orang
yang ngeluh bin sedih karena harus bertemu suami dan anak-anak tanpa jeda?
Kalau kamu tipe
kedua, bertobatlah. Ups, just kidding…
heheheh…. Manusiawi kok kalau kamu ada saatnya merasa bosan dan lelah dengan rutinitas
akhir-akhir ini. Kebayang dong, kita harus #DiRumahAja dan nggak sekadar window
shopping atau nongkrong di café gitu. Ditambah lagi kita harus superwoman alias
multitasking. Yap, pekerjaan domestic seperti masak, nyuci, nyapu, ngepel aja
belum tentu kelar sekejap mata. Eh, sekarang harus jadi guru buat anak-anak
yang School From Home (SFH). Mending kalau
kita paham dengan pelajarannya. Nah, kalau nggak? Nanya mbah google, kok tambah
mumet bin ruwet.
Tugas-tugas di
atas belum nemu solusi buat selesai sesuai rencana dan target, eh suami yang Work From Home juga kadang menjadi
pikiran kita para emak-emak. Emang, kenapa juga harus dipikirin? Sebenarnya masalahnya
sih sepele. Biasanya kalau bapaknya
anak-anak ada di rumah, biasanya anak-anak tuh secara alami pengen dong main
terus sama bapaknya. Nah, paksu pengennya fokus dengan segala pekerjaannya,
apalagi kalau pas online meeting, hadeeeuuh… Auto complain sama kita tuh buat
jagain bocah.
Drama nggak
berhenti sampai disitu. Yap, bagi para emak-emak yang berkarier, management
waktu dan perasaan harus bin kudu
dikelola dengan baik. Bisa-bisa stress tuh karena kerjaan kantor nggak selesai,
tugas anak belum dikelarin dan kondisi rumah menuntut untuk dituntaskan,
ditambah udah nggak punya ide buat masak apa lagi karena anak-anak dan suami never ending ngemil. Ah, kalau dipikir mah, bisa langsing tanpa program diet
atau olahraga ketat, loh. Gimana? Seru kan? Sedap-sedap gimana gitu? J
You are what you think. Yap, situasi seperti ini tuh sebenarnya bisa kita
lihat dari dua sisi loh. Kalau kita memandang dengan keluhan, ya pasti kita
menjalaninya dengan susah juga. Pasti yang kita lihat itu nggak enaknya, mulai
dari nggak bisa kemana-mana, merasa dibatasi, tiap hari di rumah, gaji ke-13
ditunda (bagi ASN), THR nggak dapat (bagi sebagian orang), harga-harga naik,
dan serentet hal yang bisa bikin mumet.
Kebayang nggak
stress mikirin itu semua. Eh, belum lagi anak-anak nuntut minta dibeliin ini
itu, plus jajan melulu dan makan tambah banyak karena di rumah terus. Hadeuuh…
apa nggak bikin pening tuh kepala emak.
Eits, take a breath, please. Tahu nggak
bedanya mata lalat sama mata lebah? Yap, mata lalat hanya mencari sampah
(sesuatu yang kotor), tapi mata lebah hanya mencari bunga (sesuatu yang
baik/indah). Di saat pandemic ini, berhentilah berkeluh, karena itu bukan
solusi.
Coba kita lihat
sisi positifnya. Kalau saya pribadi sih, belajar terus untuk mensyukuri apa
yang ada. Di tengah pandemic covid 19, Alhamdulillah suami bisa Work From Home, jadi intensitas bertemu
bisa lebih sering. Kelekatan dengan kita ataupun anak-anak malah bisa lebit
erat.
Dapat kabar
katanya gaji ke-13 paksu juga ditunda,
ya disyukuri aja, mau gimana lagi. Lagian saat ini, kami masih bisa makan
layak. Coba lihat di luaran sana, untuk makan hari ini saja masih bingung harus
dapat dari mana. Nah, kita? Masih bisa milih menu apa yang akan disediakan buat
buka puasa dan sahur.
Ramadhan kali
ini, nggak bisa ibadah ke masjid. Sisi positifnya bisa shalat bersama
suami dan anak-anak di rumah, malah hampir setiap waktu shalat. Sekalian edukasi
juga buat anak keduaku yang belum genap 2 tahun. Selain itu, kita bisa sering
punya waktu ngaji bareng plus lihat atau dengerin kajian online.
Lebaran tahun
ini nggak bisa mudik. Daripada mudik berisiko, baik itu buat diri kita,
keluarga atau orang lain, mending #DiRumahAja. Kalau menurut saya sih, kalau
kita sayang sama orang tua atau keluarga di kampung, lebih baik nggak mudik. Ketimbang
kita juga harus menjalani masa karantina. Apa nggak kasihan tuh psikologis
anak-anak di tempat karantina. Ya, mencoba ambil sisi positifnya? Hmmm… Uang
yang biasanya dipakai transportasi mudik, bisa dialihkan loh buat nyumbang
saudara-saudara yang terkena dampak covid 19, dan minta mereka mendoakan orang
tua kita. Gimana? Cakep kan? J
#DiRumahAja tuh
bukan masalah yang bisa bikin hidup kita berhenti. Sebagai seorang ibu yang
punya hobi merangkai kata, saya sih sudah terbiasa #DiRumahAja. Meskipun saat
ini ada yang beda. Beda karena suami pun tetap #DiRumahAja.
Oya, ada lagi
nih yang beda. Biasanya saya dan suami mengajak anak-anak nge-trip di setiap
weekend. Saat ini, kebiasaan itu berhenti total. Sedih plus kangen juga sih
nge-trip. Tapi, mau gimana lagi, kondisi memaksa kami untuk tetap #DiRumahAja.
Bosan? Pasti.
Saya sih nggak menampik itu. Biasanya tiba-tiba kami berempat meluncur kemana
saja yang tempat yang terlintas di otak kami. Nah, karena saat ini tidak bisa, jadi
harus pintar-pintar nih jaga mood.
Terus,
solusinya? Ah, meskipun suka bad mood kalau udah bosan dan lelah, tapi
penangkalnya pun nggak susah dan mahal kok. Biasanya cukup diajak ngobrol sama
suami atau uyel-uyelan bareng anak-anak, langsung cair lagi deh.
Saya juga tetap
menjaga kondisi rumah bersih. Meskipun punya dua anak cowok yang lagi
aktif-aktifnya, tapi saya paling nggak betah kalau rumah sampai kotor nggak
terurus. Itu semua bisa bikin bad mood banget. Dan, suami pun nggak jauh beda
sama saya. Jadi, kita biasanya bersih-bersih rumah bareng sekalian ngajakin
anak-anak juga. Rumah bersih, anak-anak juga senang loh kalau dilibatkan.
Selain
bersih-bersih, sebagai seorang ibu, saya pun harus punya waktu khusus buat
anak-anak. Ngajak main anak itu wajib loh hukumnya, dan bukan pekerjaan
sampingan. Biasanya anak-anak suka kalau ditemani bermain, mulai dari bermain balok
kayu, lego, membaca dan mewarnai.
Aktivitas
penghilang bosan dan faedah lainnya, ya memasak. Menyiapkan menu puasa dan sahur.
Meskipun di hari kesepuluh di bulan Ramadhan ini, emak sudah mulai bingung mau
masak apa. Tapi, kebingungan, kelelahan dan keriweuhan saat masak terobati
ketika melihat suami dan anak-anak lahap makannya. Bagi emak-emak seperti saya,
bahagia itu sederhana banget ya J.
Kalau semua
aktivitas di atas sudah tidak mempan. Bosan masih menyapa dan bad mood
meradang, biasanya saya diajak keluar jarak beberapa meter dari rumah alias
keliling komplek lalu mutar balik. Ya, istilah lainnya cari angin segar plus kalau ketemu tukang buah, ya sekalian beli buat buka puasa.
Jujur saja sih,
memang nggak mudah #DiRumahAja buat saya dan suami. Tapi, ya mau gimana lagi.
Life must go on. Tetap jalani saja dengan happy. Bagi saya sih, satu hal yang
penting, #DengarkanHatimu. Artinya, diri ini punya hak loh untuk dibahagiakan. Sesekali
manjakan diri. Rebahan hitungan satu sampai dua jam kan bukan dosa besar juga,
apalagi saya masih menyusui. (Maaf bukan mencari alasan untuk masuk tim rebahan
J )
Selain itu, membuat
diri bahagia bisa dengan menjaga penampilan diri. #DiRumahAja bukan berarti
lupa segalanya, apalagi lupa mandi. Nah, biar bikin lebih fresh dan tambah
semangat, jangan lupa tetap rajin keramas.
Bagi wanita
berhijab seperti saya, memilih shampoo khusus hijab itu penting loh. Karena rambut
yang tertutup hijab itu butuh treatment khusus juga. Meskipun saat ini
#DiRumahAja, bukan berarti kita sama sekali nggak berhijab kan? Kalau bersih-bersih
di luar rumah? Belanja di tukang sayur? Atau nemenin anak main di halaman rumah? Sudah pasti kita pakai hijab kan?
Nah, sekarang
ada shampoo khusus hijab dari Emeron. Shampoo khusus hijab dengan tea trea oil
dengan MOC parfume yang dapat mengurangi rambut rontok dan dapat memberikan
kesegaran pada rambut. Emeron Hijab Nutritive Shampoo ini memang salah satu
varian terbaru dari Emeron.
Emeron Shampoo
akan menemani hari-harimu #DiRumahAja dengan penuh semangat. Nggak perlu
khawatir lagi dengan rambut rontok karena tertutup hijab terus. Karena Emeron
telah memberikan solusinya.
So, #DiRumahAja
bukan sesuatu yang bikin bad mood, kan? Kuncinya, asal kita tahu cara
untuk mengisinya dengan hal-hal yang positif. Tetap #DengarkanHatimu, agar kita
bisa tetap bahagia dan waras di masa pandemic ini.
Keramas dengan emeron mungkin bs menghilangkan stress krena corona yg gak kelar2
ReplyDeleteHehehe,,, Iya, Mbak. Betul banget
DeleteBetul,harus bisa membahagiakan diri contohnya dengan me time. Merawat rambut dengan produk emeron bisa jadi solusinya
ReplyDeleteYap, biar mood tetap enak dan pikiran pun selalu positif.
DeleteIya bner bnget You are what you think. . Kalau kita memandang dengan keluhan, ya pasti kita menjalaninya dengan susah klu happy pasti happy y
ReplyDeleteSetuju banget, Mbak. Intinya harus jalani, nikmati dan syukuri.
DeleteEh sama nih samponya Emeron yg warna putih kemasannya. Meski di rumah saja kita berhak bahagia dan selalu upgrade diri dong ya
ReplyDeleteToss dulu dong, Teh.
DeleteYa teh, kalau nggak gitu, bisa stress kita ya :)
wah, pake emeron emang jadi membuat mood booster juga ya mbak
ReplyDeleteYa, salah satu mood booster.
DeleteJustru karena di banyak di rumah, aku malah punya waktu lebih buat merawat diri. Salah satunya keramas, pakai kondisioner, kasih vitamin rambut, kan bebas ya karena di dalam rumah. Nggak perlu buru-buru buat mengeringkan. Biar aja kering alami. Coba kalau mau beraktivitas, buru-buru banget, kadang rambut belum kering banget, eh udah ditutup hijab lagi.
ReplyDeleteYa, sih. Intensitas pakai kerudung lebih berkurang ketimbang pas nggak di rumah aja ya, Mbak :)
DeleteHahaha justru drama itu pemanis rumah tangga ^^
ReplyDeleteEniwei saya juga pakai Emeron, karena cocok dan karena cinta produk dalam negeri
top deh
Idenya menarik ya Mbak, berkemah di dalam rumah, wah anak² pasti seneng banget tuh, seruu
ReplyDeletePerawatan rambut harus tetap dijaga yah mba. Rambut segar dan halus bikin stress hilang kalau aku pun. Emeron shampoo aku dah tahu dari dulu. Eh sekarang ada yang khusus hijab yah. Coba nanti deh..soale aku juga pakai hijab nih :)
ReplyDeleteYou are what you think. Ini benar banget Mba Intan. Mau gak mau kita harus tetap positif dan tetap optimis menghadapi pandemi ini. Yakin semuanya bakal berakhir dan berlalu. Mandi dan keramas pakai sampo yg tepat juga salah satu cara cepat menghilangkan stres, karena merangsang produksi hormon endorfin. Emeron udah jaminan mutu ya, sudah ekses sejak dulu.
ReplyDeleteKlo aku pernah pakai emeron warna pink, harumnya bikin tambah seneng deh mbak😊
ReplyDeleteNggak pernah terbayangkan tapi mesti dijalani. Bosen sih enggak terlalu, Ntan. Cuma mulai gelisah aja karena pekerjaan (dan penghasilan) otomatis mandek semua begitu pagebluk korona ini dateng.
ReplyDeleteEh, aku juga pake Emeron loh.
Banyak hal yang dapat dilakukan dirumahaja, yang sekaligus juga sebagai bahan perenungan bagi kita yg mungkin selama ini kurang dekat dengan keluarga ya
ReplyDeleteBisa nih dicoba aku lagi cari sampo hijab yang tepat, semogaa cocok wanginya enak nih kayanya
ReplyDeleteHihi, di rumah juga bangun tenda lho mbak, udah lama banget nggak boleh dibongkar sama anak-anak. Kadang, kalau malam mereka tidur di tenda karena ukurannya lumayan besar, ayah dan bundanya pun ikutan juga :D
ReplyDeleteBTW, sampo kita samaan, lho, Mbak. Saya juga pakai Emeron hijab. Cocok :)
Wah seru ya bisa main kemah kemahan di rumah..
ReplyDeleteBtw aku juga pake emeron lhO, tapi yg kuning
Drama selama WFH ini emang beragam ya mba, emang harus kita gunakan mata lebah ni supaya ambil yg positif saja. Kalau kita menggunakan mata lalat, pasti bawaannya stres terus 😁
ReplyDeleteEh ada yang buat hijabnya juga ya kak? BAru tahu aku. Nanti nyoba nyari ah di supermarket. Aku sampai saat ini masih berkelana mencari mana shampoo yang tepat. Hehe.
ReplyDelete