Jember,
3 Desember 2018
Salam sayang dua anak hebatku,
Kakak Azka dan Dedek Syamil…
Apa kabar
kalian saat membaca surat dari Ibu ini? Semoga senyum kebahagiaan selalu
menyertai kalian berdua.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Terima kasih
telah hadir dalam alur cerita hidup Ibu. Ketika pertama kali kalian hadir ke
dunia, itulah saat terindah yang tak pernah bisa Ibu lupakan. Tangisan pertama
kalian bagaikan senandung surga yang Ibu dengar.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Meskipun kalian
punya cerita yang berbeda ketika pertama kali menyapa dunia, tapi kalian
sama-sama memberikan senyuman kebahagiaan dalam hidup Ibu. Selalu ada alasan
untuk tersenyum dan bersyukur ketika menatap wajah kalian. Ibu merasa menjadi
makhluk paling beruntung mendapat amanah kalian berdua.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Maafkan Ibu
karena belum bisa menjadi ibu yang sempurna bagi kalian. Ibu masih suka marah
dan kesal. Ibu juga terkadang tidak memahami apa yang kalian inginkan. Ibu
masih belum bisa menjadi teladan yang baik bagi kalian. Ibu masih harus banyak
belajar untuk menjadi ibu yang hebat untuk kalian berdua.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Waktu ini akan
terus berputar. Ada saatnya dimana kalian meninggalkan masa anak-anak dan
bertumbuh dewasa. Ibu hanya ingin berpesan, jadilah pribadi-pribadi yang
senantiasa mengingat siapa Tuhanmu. Tumbuhlah menjadi pribadi yang cerdas hati,
pikir dan perilaku.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Ibu mungkin tak
akan bisa menemani kalian setiap saat dan selamanya. Ada masa dimana semuanya
terbatas ruang dan waktu. Namun, doa Ibu tidak akan pernah ada jeda untuk
kalian berdua. Kemana pun dan dimanapun kalian, gelombang doa Ibu akan selalu menyertai
kalian.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Bolehkah Ibu
meminta satu hal kepada kalian? Tetap tanamkan rasa cinta kalian kepada Ayah
dan Ibu sampai kapanpun dan dimanapun. Cintai kami berdua karena Allah. Ketika
ada rasa kesal atau marah kepada kami, bicarakanlah baik-baik kepada kami. Ayah
dan Ibu ingin kalian selalu menganggap kami ini sahabat, teman bercerita di
kala senang dan sedih. Luapkanlah keriangan ketika kalian disapa bahagia. Dan,
jangan pernah sungkan untuk berbagi cerita ketika sedih menyapa. Tangan Ibu dan
pundak Ayah terbuka lebar untuk memeluk kalian berdua.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Ibu sadar,
kalian hidup di zaman yang semakin berkembang. Namun, ketika kalian tetap
berpegang teguh kepada agama, kalian akan tetap terjaga, menjaga dan dijaga. Kalian
berdua boleh bahkan harus menjadi pribadi yang sukses menjemput impian duniawi.
Tapi, tetap jadikanlah dunia ini sebagai jalan untuk meraih kebahagiaan yang
hakiki di kehidupan yang kekal kelak.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Jadilah hamba-hamba
Allah yang selalu menjaga sholat di awal waktu. Jangan pernah alfa untuk
membaca surat cinta dari Allah setiap saat. Biasakan berbagi dan bersedekah
semampu kalian bisa. Teruslah berusaha untuk menambah timbangan amal setiap
detiknya.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Pesan terakhir
dari Ibu, tetaplah menjadi pribadi yang ramah. Santun dalam bertutur dan sopan
dalam berperilaku. Perlakukan semua orang dengan sikap yang baik sebagaimana
kalian ingin diperlakukan oleh orang lain. Terus pupuk rasa sayang antara
kalian berdua. Ingat Nak, tidak ada kata mantan adik atau mantan kakak.
Kakak Azka dan
Dedek Syamil,
Maafkan kalau
tulisan Ibu ini terlalu panjang ya. Tapi, tolong jangan hanya sekadar dibaca.
Ini bukan hanya rangkaian huruf atau kata. Ini adalah pesan cinta dari Ibu
untuk kalian berdua.
Peluk
dan cium untuk dua anak hebatku, Azka dan Syamil.
I
do love you
No comments:
Post a Comment