Sumber: www.hipwee.com |
Mulutmu,
harimaumu. Ungkapan yang sering kita dengar. Tidak sedikit masalah timbul karena
kita salah ucap dan pada akhirnya menyinggung perasaan orang lain. Lalu, apa
ungkapan itu masih relevan dengan masa sekarang?
Sangat masih.
Tapi, kalau di zaman digital sekarang nggak hanya mulut, tapi jari kita pun
bisa menjadi petaka. Ya, jari ini bisa jadi sebuah kebaikan tapi bisa juga
jalan keburukan bagi kita. Kenapa bisa?
Di era gadget
sekarang ini semuanya ditentukan di ujung jari. Tinggal menggerakkan jari di
atas smartphone, semuanya bisa langsung ada. Hampir semua kalangan sudah sangat
familiar dengan gadget. Bahkan gadet seakan-akan jiwa kedua yang nggak bisa dan
nggak boleh jauh dari dirinya.
Penggunaan
social media pun seperti sebuah kebutuhan pokok. Kita menjadi lebih terbuka
dengan apa yang kita rasakan, lihat dan dengar dengan membagikannya di media sosial.
Bahkan sekarang, seakan-akan perbedaan antara dunia nyata dan dunia maya itu
tipis sekali.
Membagikan
cerit, foto maupun video sudah menjadi hal yang lumrah dan malahan wajib ketika
kita mengalami atau mendatangi sesuatu yang baru. Tidak ada lagi perasaan
takut, khawatir ataupun malu ketika hal yang dulu dianggap sesuatu yang
privasi, sekarang bisa dengan mudah dibagikan kepada orang lain.
Tentu ada
konsekuensi dalam hal ini. Ya, orang-orang yang berada dalam lingkaran
pertemanan kita di media social menjadi tahu apa yang sedang kita alami dan
rasakan. Jangan marah atau gusar ketika mereka berkomentar sesuai dengan apa
yang mereka inginkan. Itu hak mereka, dan kita pun harus terima konsekuensi
dari apa yang sudah kita bagikan di media sosial.
Bijak. Itu barangkali
yang harus kita lakukan. Tidak hanya sekadar tulis, lalu share. Pikirkan lagi kalau apa yang kita bagikan itu tidak akan
menyinggung pihak manapun. Lebih baik membagikan hal-hal positif daripada membuat
masalah baru hanya karena status kita di media sosial.
Kalau merasa
kita ini hidup di zaman serba canggih, era digital dan bagian dari kaum
milenial, ya bersikaplah jauh lebih cerdas. Kenapa? Ya, karena dengan
kecanggihan dan kemudahan yang ada, kita bisa belajar banyak untuk menjadi
manusia cerdas.
Berhentilah
membuang waktu dengan menulis status nggak jelas. Kalau saya boleh bilang sih,
sayang kuota masbro dan mbaksis. Mendingan disedekahin aja tuh kuota, akan jauh
lebih manfaat hehehe… Ingat ya, orang cerdas itu, bijak bermedsos lho!
No comments:
Post a Comment