“Wah, kok antri banget. Kita harus nyoba nih.”
“Neng, tadi Mas diajak makan di tempat baru. Nanti
pokoknya kita harus coba sama-sama.”
Setelah menikah
saya tertular suami menjadi aktivis kuliner hehehe… Tapi, lebih tepatnya sih
kita emang punya hobi yang sama. Godaan untuk mencoba kuliner baru itu memang
susah dihilangkan. Antrian panjang sebuah tempat jualan makanan menjadi syarat
untuk mencobanya. Tidak perlu yang mewah dan mahal, cukup satu syaratnya, ramai
pengunjung.
Bagi saya yang
punya lidah sunda banget tuh nggak mudah lho mencoba kuliner khas tanah jawa. Bahkan
pertama kali diajak suami pulang kampung, saya merasa tersiksa ketika harus
mampir di tempat makan. Apapun makanannya, minumnya pasti teh manis. Alhasil,
si setengah perjalanan, perut mulai tidak bisa bersahabat. Sejak kejadian itu,
saya selalu memilih memesan air mineral.
Tapi, itu dulu,
sekarang sih lidah saya sudah sangat bersahabat dengan makanan dan minuman khas
tanah Jawa. Mungkin karena suami getol banget mengajak ke tempat-tempat makan
yang khas Jawa Timuran. Maklum suami saya kan aktivitis kuliner dari sejak
zaman kuliah dulu hehehe…
Nah, sejak menjejakkan
kaki di Bumi Pendhalungan ini, saya memiliki beberapa tempat makan favorit. Sebenarnya
sih lebih ke makanannya yang juara dan nggak bisa terlupakan. Pengen tahu apa
aja sih 5 tempat makanan favorit versi Intan Daswan? Let’s check it out!
1.
Soto Lamongan Rambipuji
Ini
makanan yang pertama kali bisa bersahabat di lidah saya. Ada beberapa varian
soto di tempat ini. Tapi, saya dan suami selalu memilih soto daging.
Soto
Lamongan Rambipuji, khususnya soto daging bakalan membuat lidah dan perut
berebut untuk mencicipinya. Bagi pecinta makanan berkuah, kayaknya harus bin
wajib coba soto ini. Kuahnya yang panas dicampur nasi dan ditaburi serbuk koya
yang khas. Oya, ditambah sambal yang banyak dan perasan jeruk nipis, wah
rasanya bikin lidah bergoyang deh.
Harganya?
Tenang kalau masalah harga sih sangat bersahabat. Porsinya pun sangat pas,
nggak terlalu banyak dan juga sedikit.
Tempatnya
dimana? Soto Lamongan ini ada di daerah Rambipuji. Tepatnya di Jalan
Dharmawangsa, Krajan Lor, Rambigundam, Rambipuji, Jember. Oya, Soto Lamongan
Rambipuji pun sekarang buka cabang di Jalan Trunojoyo, pas depan Golden Market,
Jember.
2.
Pecel Pincuk Garahan
Ini
dia juaranya pecel. Pertama kali nyoba langsung jatuh cinta dan pengen
menikmatinya lagi. Campuran sayuran dan bumbu kacang yang pas membuat rasanya
endes surendes.
Kita
juga bisa menambahkan lauk pauk sesuai keinginan kita, ada dendeng, telur, ayam
dan yang lainnya. Oya, ditambah dengan peyek tambah nikmat pokoknya.
Untuk
harganya pun sangat pas di kantong lho. Dan, yang paling bikin betah tuh tempat
makannya. Meskipun ada di pinggir jalan, tapi udaranya cukup dingin karena di
sepanjang jalan tersebut ada hutan pinus.
Oya,
namanya juga Pecel Pincuk Garahan, jadi tempatnya ya di sepanjang jalan
Garahan, Silo. Tepatnya jalur menuju Banyuwangi. Pokoknya kita bakalan
menemukan penjual pencel pincuk di sepanjang jalur tersebut.
3.
Bakso Kabut Bu Juhairiyah
Sebagai
pecinta bakso, menurut saya ini bakso juara banget deh. Dagingnya berasa
banget, baksonya lembut dan kuahnya bikin ngiler deh. Apalagi kalau kita kasih
sambal yang banyak, ah nikmatnya nggak bisa dijelaskan sama kata-kata deh.
Harga
satu porsinya pun masih masuk akal, kok. Terus ada banyak pilihan baksonya juga
lho. Ada bakso kabut, bakso tulangan, bakso sumsum, bakso kerikil dan bakso
beranak. Ada juga pilihan bakso malang.
Tempatnya
memang agak jauh dari kota, tapi lumayan antri nih tempat makan. Pokoknya
jangan datang pas jam makan siang, bisa-bisa perut udah nggak bisa diajak
kompromi gara-gara ngantri lama. Alamat lengkapnya ada di Jalan Rasamala II,
Darungan, Kemuning Lor, Arjasa, Jember.
4.
Gado-gado Pak Sugiono
Untuk
lidah sunda mungkin terbiasa dengan yang namanya kupat tahu. Nah, menurut saya,
gado-gado ini tampilannya tidak beda jauh dengan itu. Meskipun untuk gado-gado
lebih banyak isiannya.
Sebenarnya
saya sudah mencoba beberapa gado-gado di Jember ini, tapi yang pas di lidah ya
cuman gado-gado Pak Sugiono ini. Bumbu kacangnya nggak bikin eneg. Pokoknya
enak pake banget deh.
Harganya
sangat harga mahasiswa sekali lho. Apalagi dengan porsi yang lumayan banyak, ah
bikin perut kosong langsung terisi penuh deh. Nyesel deh kalau sampai nggak
nyobain gado-gado Pak Sugiono.
Pengen
tahu alamatnya? Ada di Jalan Manggis No, 18 Krajan, Jember Lor, Patrang.
5.
Cilok Sanjaya Pasar Pelita
Nah,
ini sih makanan wajib dibeli saya dan suami kalau pas weekend. Rasanya ada yang
kurang kalau nggak makan Cilok Sanjaya Pasar Pelita. Pokoknya kalau pas ke
pasar, tujuan utama pasti nyari penjual cilok ini.
Ya,
cilok ini nggak dijual di tempat khusus, penjualnya hanya menggunakan sepeda
motor dan mangkal di dekat Masjid Pasar Pelita. Bapak penjualnya agak gemuk.
Biasanya ditemani sama istrinya juga.
Oya,
kalau mau beli cilok di sini harus kuat mental. Bapak penjualnya bakalan nyuruh
kita untuk membumbui sendiri cilok pesanan kita, apalagi kalau antrian mulai
panjang. Tapi, bapak penjualnya baik kok, kalau kita minta ditambahai ceker
atau gajih (lemak sapi) pasti dikasih.
Harganya
ya standard harga cilok, dari mulai 500 rupiah sampai 5.000. Oya, jangan
berpikir ini cilok-cilok murahan biasa lho. Ini tuh cilok rasa baksa. Pokoknya
kalau sudah nyobain sekali, pasti ketagihan.
Itu dia 5
tempat makan plus makanan favorit di Jember versi Intan Daswan. Kalau
teman-teman berkunjung ke Jember, cobain deh, pasti nggak bakalan nyesel. Ayo
eksplor kuliner Jember yang bakalan bikin ketagihan.
No comments:
Post a Comment