“A good book is a good friend.”
Pernah
mendengar statement itu? Sepertinya ungkapan tersebut benar pake banget? Ya,
bagi saya buku itu sahabat paling baik dan juga paling jujur. Ia bisa mengubah
pola pikir dan hidup saya tanpa saya merasa digurui.
Bagi saya,
membaca buku itu sebuah candu. Sepertinya ada sesuatu yang kurang ketika tidak
membaca buku. Membaca buku juga bisa menjai terapi. Dan, bagi seseorang yang
hobi menulis, membaca itu sebuah keharusan. Karena buku itu bagaikan
multivitamin yang bisa membuat tulisan kita jauh lebih berbobot.
Diantara banyak
buku yang saya baca, ada 5 buku yang membuat mata lahir dan batin saya terbuka
lebar. Lima buku yang benar-benar inspiratif dan sarat ilmu. Apa saja sih
bukunya? Ini dia kelima buku yang super keren versi Intan Daswan:
1.
Ubah Lelah Jadi Lillah
Buku
yang ditulis Dwi Suwiknyo ini membuat kita sebagai pembaca seperti terbangunkan
dari tidur lama. Kita diingatkan kembali tentang tujuan hidup yang hakiki.
Penulis
dengan caranya menyampaikan sesuatu yang berat menjadi lebih mudah dicerna oleh
pembaca. Pembaca dibawa untuk memahami bagaimana seharusnya kita berperilaku
sebagai seorang hamba. Sebenarnya ada banyak ayat yang disampaikan dalam buku
ini, tapi dengan penyajian dan penyampaian yang dikemas berbeda, menjadikan
buku tetap terasa ringan untuk dibaca.
Buku
ini memiliki 491 halaman dan diterbitkan oleh Penerbit Genta Hidayah. Lay out
bukunya asyik dan dengan warna yang tidak monoton. Oya, buku ini juga termasuk
Best Seller Book, lho.
2.
Quantum Ikhlas
Siapa
yang tidak tahu buku fenomenal ini. Erbe Sentanu, sang penulis yang berhasil
memaparkan dengan sangat jelas tentang teknologi aktivasi kekuatan hati. Kita
akan belajar tentang the power of feeling.
Buku
setebal 236 ini berisis tentang bagimana mengukur dan mengelola potensi jiwa
secara digital untuk mencapai kesuksesan dunia akhirat. Buku keluaran Elex
Media Kompetindo ini memang pilihan yang tepat bagi siapapun yang ingin
melejitkan potensi diri. Ini juga termasuk buku best seller, keren kan?
3.
Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk
Sejak
baca judulnya di medsos, saya sudah penasaran ingin menikmati buku ini. Dan,
ketika membuka halaman demi halaman, ternyata tulisannya nendang abis. Menohok dan
bikin diri ini bermuhasabah.
Ahmad
Rifa’i Rif’an sangat cerdas meramu judul dan isi buku ini. Judulnya bikin
menggelitik dan membuat siapapun ingin membacanya. Buku keluaran Penerbit
Quanta ini memilki 358 halaman. Tapi, dijamin kita sebagi pembaca tidak akan
merasa bosan membacanya karena ukuran huruf juga lebih besar dan warna yang
tidak seperti biasanya. Satu lagi, gaya bahasa penulisnya luar biasa, keren
pokoknya.
4.
I Am Sarahza
Ah,
ini novel juara deh. Hanum Rais berhasil meramu kisah hidupnya dengan sangat
apik. Ia mampu membuat pembaca ikut ke dalam cerita yang tertuang dalam novel
ini. Perjuangannya mendapatkan seorang anak memberikan banyak pelajaran
berharga bagi pembaca.
Novel
368 halaman ini membuat perasaan pembaca campur aduk. Meskipun tangis lebih
banyak menyapa dengan membaca novel ini. Kita juga secara tidak langsung
belajar bagaimana proses panjang mendapatkan anak bagi pasangan yang diberikan
cobaan kesulitan mendapatkan keturunan. Inti dari buku ini ialah belajar ikhlas
dan mengembalikan semua urusan kepada Allah.
Novel
yang diterbitkan oleh Penerbit Republika ini memiliki 368 halaman. Untuk ukuran
novel, ketebalannya cukup, tidak terlalu tebal. Oya, bagi orang-orang yang ngga
suka dan nggak bisa baca novel, saya yakin novel ini pasti akan membuat siapapun
bisa menikmatinya. Gaya bahasa seorang Hanum Rais memang tidak dapat diragukan
lagi dalam mengolah kata dan bahasa.
5.
Journey to Andalusia
Buku
keren satu ini asyik sekali dibaca. Kita jadi tahu dan bahkan merasakan
seakan-akan ikut bertualang di Negari penuh kisah ini.
Penulisnya,
Marfuah Panji Astuti berhasil memang sangat apik menyuguhkan pengalaman
pribadinya berkeliling di Eropa. Tidak hanya itu, kita belajar banyak tentang
jejak sejarah Islam di bumi Eropa.
Bukunya
juga tidak terlalu tebal hanya 190 halaman. Diterbitkan oleh BIP Kelompok
Gramedia. Journey to Andalusia memang bukan buku pertama yang membahas tentang jejak
sejarah Islam di Eropa. Tapi dengan penyajian yang cerdas, esensi yang akan
disampaikan masih benar-benar terasa.
Itulah 5 buku yang
wajib dibaca, menurut saya lho. Tapi, saya jamin deh, akan ada banyak perubahan
positif yang bisa kita dapatkan setelah membaca kelima buku tersebut. Yakin
banget tidak akan sampai nyesel baca kelima buku itu. So, nunggu apa lagi? Baca deh kelima buku keren itu, ok!
No comments:
Post a Comment