“Neng boleh jadi apapun, tapi Bapak akan bekali dengan
basic agama yang kuat dan pendidikan umum. Bapak mungkin tidak bisa mewariskan
harta, tapi Bapak akan mewariskan ilmu yang bisa digunakan untuk menjemput
harta.”
Masih terngiang
kata-kata Bapak ketika saya masih kecil. Saat itu, saya sama sekali tidak paham
dan bahkan menganggap cara mendidik Bapak itu aneh. Kedisiplinan yang
diterapkan luar biasa tegasnya. Bahkan beliaulah langsung yang mengajari
anak-anaknya mengaji dan juga mempelajari pelajaran di sekolah. Tidak hanya
itu, beliau wajibkan anak-anaknya untuk bisa bahasa asing dan juga beladiri.
Parenting gaya Bapak. Ya, saya menyebutnya demikian. Meski dulu sering mengeluh.
Tapi, ternyata hasilnya terasa ketika beranjak dewasa.
Ya, dengan ‘bekal’
yang diberikan Bapak dan dibersamai oleh kesabaran dan kasih sayang Mamah, saya
bisa menjemput impian tanpa harus tergelincir meski jalan licin sering ditemui.
Dengan ilmu agama, pengetahuan dan juga kesantunan yang diajarkan Bapak dan
Mamah, impian yang awalnya tidak mungkin, ternyata bisa saya dapatkan.
Tidak hanya
itu, kedisiplinan yang diterapkan di rumah saat itu, sangat berguna baik itu
ketika saya menjalani profesi sebelum menikah, maupun profesi menjadi istri dan
ibu dari dua anak sekarang. The power of
habits. Ya, kebiasaan baik yang ditanamkan kedua orang tua saya sejak
kecil, sangat membantu saya menjalani kehidupan. Tidak ada kekagetan yang luar
biasa meski harus jauh dari orang tua dan menuntaskan amanah harian setiap
hari.
Belajar dari
pengalaman pribadi itulah, saya ingin membagi tips bagaimana kedua orang tua
saya mendidik anak-anak perempuannya. Ada 9 tips dalam membersamai anak
perempuan, diantaranya:
1.
Tanamkan
pendidikan agama sejak dini
Ini
poin yang sangat penting, bisa dikatakan pondasi dalam ilmu parenting. Ketika
pendidikan agama sudah diperkenalkan dan ditanamkan sejak kecil, bahkan sejak
dalam kandungan, maka mau diberikan pendidikan dan ilmu apapun juga akan jauh
lebih mudah.
2.
Posisikan
orang tua sebagai teman dan teladan yang baik
Yang
kedua ini terlihat simple, tapi tidak mudah untuk melakukannya. Terkadang ada
dinding pemisah antara orang tua dan anak. Banyak anak yang takut untuk sekadar
berbagi cerita. Selain itu, berikan teladan yang baik. Belajarlah memberi
contoh bukan hanya sekadar memerintah.
3.
Dekatkan
ia dengan sosok ayah
Kehadiran
dan keteladanan seorang ayah akan menjadi cerminan bagi anak perempuan untuk
mencari pasangannya kelak. Ketika ia mendapatkan perhatian penuh dan perlakuan
yang baik dari ayahnya, tangki cintanya akan benar-benar terpenuhi. Ia tidak
akan mencari perhatian yang tidak sepantasnya dari sosok lelaki yang bukan seharusnya.
4.
Hadirkan
sosok ibu sebagai teman curhat
Sebagai
sesama perempuan, tentunya sosok ibu akan menjadi tempat paling pas untuk
menceritakan apapun. Jadilah seorang ibu yang mau mendengarkan apapun yang
diceritakan oleh anak perempuan. Karena semakin dekat, ia tidak akan berani
menungkapkan apa yang ia rasakan.
5.
Tanamkan
disiplin sejak dini
Anak
perempuan itu tentu saja akan menjadi perempuan dewasa dan juga seorang ibu. Ketika
menjadi seorang istri dan ibu, ada tanggung jawab yang luar biasa yang diemban.
Semua itu akan bisa terselesaikan ketika kita bisa mendisiplinkan diri.
6.
Tanamkan
etika yang baik
Ini
sangat penting bagi seorang perempuan. Kecantikan perempuan itu terlihat dari bagaimana
ia bisa menjadi sikapnya.
7.
Tanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik
Ketika
seorang anak perempuan terbiasa dengan good
habits, maka itu semua akan terbawa sampai ia dewasa. Dan, tentu saja tanpa
disadari akan tertular kepada anak-anaknya kelak.
8.
Ajari
pekerjaan harian di rumah
Dalam
hal ini, tidak perlu melihat mau jadi ibu rumah tangga ataupun wanita karier
kelak. Atau, apa nanti anak perempuan kita memiliki asisten rumah tangga atau
tidak. Karena setidaknya ia tidak akan bergantung kepada orang lain jika
kondisi sedang tidak bersahabat.
9.
Temani
mereka menjadi pribadi yang cerdas
This point is very important, too. Jadi perempuan itu harus cerdas, karena mau nggak mau
ia akan menjadi seorang ibu dari anak-anaknya. Ia harus bisa menjadi tempat
bertanya yang nyaman dari anak-anaknya. Ia juga harus mampu mengantarkan
anak-anaknya menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa.
Itulah 9 tips
yang saya pernah rasakan dan dapatkan dari kedua orang tua saya. Dan, tentu
saja menjadi bekal ketika kelak dipercaya memiliki anak perempuan, karena saat
ini masih dipercaya diamanahi dua jagoan yang sholeh-sholeh. (Aamiin semga jadi
doa J )
Intinya, kita
juga harus paham bagaimana seharusnya memperlakukan anak perempuan. Karena
perlu diakui bersama kalau antara anak laki-laki dan peremuan memiliki fisik,
psikologis dan karakter yang berbeda. Anak laki-laki dan perempuan memiliki ciri
dan kelebihannya masing-masing.
Menurut Anita
Sethi, PhD, peneliti di Child dan Family Policy Center di New York University,
anak perempuan memiliki beberapa karakterisitik diantaranya:
1.
Lebih
pintar meniru
2.
Tangan
mereka lebih cekatan
3.
Pendengar
yang baik
4.
Lebih
terampil membaca ekspresi emosional
5.
Lebih
cepat berbicara
6.
Anak
perempuan akan mengurus orang tuanya kelak
Pendapat Anita
Sethi pun setali tiga uang dengan penelitian yang dilakukan di Virgina Polytechnic
Institute and State University AS pada tahun 2008. Mereka mengambil sampel 224
anak perempuan dan 284 anak laki-laki usiap 2 bulan sampai 16 tahun. Hasil dari
penelitina tersebut mengatakan bahwa:
1.
Kemampuan
berbahasa dan motorik halus anak perempuan berkembang 6 tahun lebih awal daripada anak laki-laki.
2. Saraf
yang terkait dengan emosi pada otak perempuan lebih banyak dibandingkan padalaki-laki. Hal inilah yang menjadikan perempuan akan jauh lebih mengingat
peristiwa yang emosional.
3.
Aliran
darah pada otak perempuan 15% lebih banyak.
4. Jalur
saraf (corpus callosum) antara belahan otak kanan dan kiri bayi perempuanterhubung lebih awal dan berkembang lebih kuat. Kondisi ini menjadikan
perempuan cepat berbicara dan membaca dengan kedua belahan otaknya.
Dengan
mengetahui karakteristik dan kelebihan yang dimiliki oleh anak perempuan, kita
bisa memilah dan memilih cara menemani tumbuh kembang mereka. Pendekatan
seperti apa yang harus dilakukan agar anak perempuan kita kelak bisa tumbuh
menjadi pribadi yang luar biasa.
Dan, yang harus
diingat kembali, memiliki anak perempuan itu sebuah anugerah. Bukan sebagai
prestasi atau prestise apalagi berpikiran sebagai musibah ketika mendapatkan
anak perempuan. Tapi, berpikirlah kalau kita memang pantas diberi amanah anak
perempuan.
Ada dua buah
hadits Rasulullah yang bisa dijadikan pengingat dan juga penyemangat bagi
teman-teman yang memiliki anak perempuan.
“Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan,
kemudian dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan
menjadi penghalang dari siksa api neraka.” (H.R Muslim)
“Barangsiapa yang mengayomi anak perempuan hingga
dewasa, maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku. (Anas bin Malik
berkata: Nabi menggabungkan jari jemari beliau).” (H.R Muslim)
Dua buah hadits
di atas sudah cukup membuat kita harus banyak bersyukur dengan dititipkan anak
perempuan. Jangan sampai kesempatan emas yang diberikan Sang Pencipta, kita
sia-siakan begitu saja. Persiapkan anak perempuan kita agar ia mampu menyiapkan
generasi emas kelak.
No comments:
Post a Comment