“Dan
Bandung bagiku bukan cuman masalah geografis, lebih jauh dari itu yang
melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi.” (Pidi Baiq)
Suka banget sama
kata-kata di atas. Sepertinya ungkapan tersebut mewakili apa yang aku rasakan. Menghirup
udara di bumi pasundan selama lebih dari seperempat abad. Mengurai cerita dari
masa ke masa. Menorehkan kisah di atas buku kehidupan.
Bandung, kota yang
semakin cantik. Rasanya ada magnet tersendiri untuk kembali ke kota ini. 2
tahun sudah meninggalkan kota yang berjulukan kota kembang ini, tapi masih saja
terbayang saat menelusuri kota Bandung.
Bagiku, selain orangtua
dan keluarga besar, ada satu hal yang aku rindukan dari kota ini. Atmosfer ilmu
dan religi. Ya, saat di kota Bandung, mendatangi majelis ilmu dan kajian agama,
adalah rutinitas yang menyenangkan. Mendengarkan tausyiah dan pencerahan dari
para ustadz yang keilmuannya tak diragukan lagi, menjadi sebuah agenda
mingguan. Berkumpul dengan para pecinta ilmu, berbagi dan saling menguatkan
dengan amanah ilmu yang dititipkan oleh Allah Swt.
Aku akui, saat itu, di
tengah kesibukan mengajar, terkadang sangat sulit untuk membagi waktu. Tapi,
panggilan untuk recharge hati dan
pikir, jauh lebih kuat dibanding rasa lelah yang menyapa. Seakan ada tambahan
energi setelah mendatangi majelis ilmu atau berkumpul dengan teman-teman di
komunitas. Bertemu dengan banyak orang sekaligus juga teman-teman baru,
menjadikan wawasanku terbuka lebar. Tidak hanya itu, tidak jarang, aku
dipertemukan dengan orang-orang hebat dengan ilmu yang luar biasa.
Bahkan tak hanya aku yang
merindu pada bumi pasundan. Suamiku pun merasakan hal yang sama. Meskipun hanya 1 tahun merasakan dinginnya kota
Bandung, tapi impian untuk menetap di sana selalu terlontar. Kembali lagi,
alasan atmosfer itulah yang memberikan tarikan magnet tersendiri.
Aku bercerita bukan
karena aku tak bersyukur dengan kondisi dan tempatku sekarang. Tapi, ini hanya
sekadar pengingat tentang cerita dari kota yang telah membuatku merasa ada. Meskipun
aku sadar, setiap kota punya cerita. Dan, saat ini, aku sedang menorehkan
cerita di kota lain. Namun, aku yakin, ke Bandung aku akan kembali menuangkan
cerita baru bersama suami dan buah hatiku.
No comments:
Post a Comment