Untuk pertama kalinya aku
menginjakkan kaki di Perpustakaan Kabupaten Jember. Meskipun tidak seluas dan
selengkap perpustakaan di kota tempat tinggalku dulu, tapi menurutku tempat ini
cukup representatif. Lokasi yang mudah diakses dan juga tempat yang cukup
nyaman. Semua itu terbukti dari banyaknya pengunjung meskipun saat itu
bertepatan dengan Hari Sabtu.
Perpustakaan Kabupaten
Jember tidak hanya menyediakan fasilitas buku-buku dan bacaan saja, tapi ada
ruangan yang dikhususkan untuk mengakses internet. Sebuah tempat yang sangat
mendukung bagi para pecinta ilmu. Selain itu, pelayanannya yang sangat ramah
membuat kita nyaman mengunjungi tempat ini.
Di kunjungan pertama, aku
tertarik pada sebuah buku yang ada diantara jajaran buku-buku agama. “Kado
Cinta untuk Muslimah”. Sekilas aku berikan review tentang buku yang luar biasa
ini. Aku benar-benar beruntung, karena ada pesan cinta yang kutemukan dalam sebuah pustaka.
Kado
Cinta untuk Muslimah
“Perempuan
yang beruntung adalah perempuan yang berhasil mendapatkan seorang suami yang
pertama-tama merasa dirinya adalah sahabat. Karena hal yang terpenting dalam
pernikahan, menurut saya, adalah persahabatan.”
Sebuah kutipan dari buku
yang ditulis oleh Ahmad Rofi’ Usmani ini benar-benar memiliki makna yang dalam.
Tulisan yang mengawali berlembar-lembar kalimat penuh inspirasi dan motivasi
bagi kaum hawa. Kata-kata penggugah di halaman-halaman awal sebelum kita masuk
dalam telaga ilmu yang bermakna bagi muslimah.
Buku yang diterbitkan
Penerbit Mizania tahun 2010 ini memiliki 379 halaman. Ada 4 bagian bahasan
dalam buku ini. Bagian pertama berisi tentang kisah-kisah tentang cinta,
pernikahan dan kebahagiaan. Penulis membahas berbagai fenomena yang terjadi
masyarakat luas tentang ketiga hal tersebut. Ada banyak kisah yang disajikan tentang
sikap seorang suami, istri dan seluk beluk dalam pernikahan.
Dalam bagian ini, ada
satu kisah yang sangat familiar di telinga kita. Kisah seorang lelaki sholeh yang
sudah terlanjur makan buah apel tanpa izin kepada pemiliknya terlebih dahulu. Karena
merasa menyesal, ia mencari tahu siapa pemiliknya. Ia bertekad akan melakukan
apapun agar si pemilik tidak akan mendakwanya di akherat kelak. Sebuah
kejujuran yang merupakan buah dari kesholehan pun diberi ganjaran yang luar
biasa oleh Allah. Ia diminta si pemilik kebun apel tersebut untuk menikahi anak
gadisnya yang katanya bisu, tuli dan buta. Karena ia memang bertekad untuk
menggugurkan dosanya, maka ia terima tawaran itu dengan ikhlas. Dan, ternyata,
karena kesholehannya itu, ia mendapatkan seorang wanita sholehah yang memang
bisu untuk membicarakan kejelekan orang lain, tuli untuk mendengar hal-hal yang
dilarang oleh Allah, dan buta untuk melihat sesuatu yang tidak diizinkan oleh
Allah.
Pada bagian kedua, penulis
menyajikan kisah-kisah tentang keibuan dan kebijaksanaan bertindak. Ada banyak
pembelajaran yang luar biasa bagi seorang wanita, baik itu bagi yang sudah
menyandang predikat seorang ibu, maupun bagi mereka yang masih mempersiapkan
untuk itu. Pembaca disuguhi banyak kisah tentang bagaimana bersikap cerdas dan
bijak dalam menjalani tugas seorang ibu.
Pada bagian ketiga, ditulis
tentang kisah-kisah seputar nilai-nilai luhur. Para muslimah diingatkan kembali
tentang fitrahnya. Kita diajak untuk kembali melihat apa sebenarnya tugas dan
kewajiban kita sebagai seorang muslimah.
Pada bagian terakhir, ada
kisah-kisah seputar perjuangan dan arahan untuk menerima keimanan dan meniti jalan
lurus. Di bagian ini, pembaca digiring untuk melihat kisah-kisah yang
sebenarnya sering terjadi di masyarakat luas. Kisah-kisah yang membuat kita
belajar banyak tentang arti dan makna sebuah keimanan.
Buku ini memiliki banyak
sisi positif. Tulisan yang tidak menggurui, tapi tanpa kita sadari ada banyak
pembelajaran yang kita dapatkan. Rasanya tidak berlebihan ketika mengatakan ini
merupakan buku yang sangat inspiratif.
No comments:
Post a Comment