Sumber: www.kompasiana.com |
“Bagaimana,
Mas, Mbak, jadi mau menjadi nasabah di asuransi kami?” tanya seorang agen
asuransi dengan penuh harap.
“Maaf
lho, Bu. Sebenarnya kami berdua sangat tertarik dengan program asuransi dari
perusahaan Ibu. Tapi, ada satu hal yang masih mengganjal di hati kami,” jelas
suamiku, “Kami kan mobilitasnya tinggi. Kami mungkin tidak akan tinggal di kota
ini terus, selain itu karena kesibukan juga kami takut lupa untuk bayar
asuransi. Nah, kalau seandainya perusahaan Ibu menggunakan auto-debet, pasti
kami langsung eksekusi dari kemarin,” lanjut suamiku.
Itulah percakapan singkat
antara suamiku dan seorang agen asuransi. Aku dan suami terkadang tidak habis
pikir dengan sistem yang dijalankan oleh para perusahaan ataupun pengusaha yang
masih bersifat konvensional. Padahal, kita semua sudah sangat tahu dengan
perkembangan zaman yang semakin gadget-minded.
Jika dulu, orang terlihat
kaya dan makmur ketika dompetnya tebal. Tapi, sekarang, sudah bukan zamannya
lagi. Kepraktisan dan keamanan jauh lebih diperhitungkan. Saat ini, ketakutan
orang sudah begitu tinggi. Dengan tingginya angka kriminalitas, keamanan
menjadi sangat diperhitungkan. Karena alasan itulah, orang-orang sudah berpikir
bagaimana agar ia bisa tetap wara-wiri sekehendak hati tanpa ketakutan akan
uang yang dibawa.
Tidak hanya itu, sisi
kemudahan pun menjadi hal yang dicari. Ketika kita membayar dengan uang cash, tidak jarang kita harus
menyediakan waktu yang tidak sedikit untuk melakukan sebuah transaksi. Tapi, dengan
fasilitas non tunai, semua bisa dilakukan hanya dengan hitungan detik.
Memang itulah salah satu
alasan mengapa Bank Indonesia mencanangkan Gerakan Nasioanal Non Tunai (GNTT)
pada 14 Agustus 2014. Pemerintah ingin menciptakan masyarakat yang sadar akan
manfaat lebih dari menggunakan fasilitas non tunai. Karena sudah saatnya kita
menjadi bagian dari Less Cash Society
(LCS). Manfaat yang didapat dari menggunakan non tunai memang begitu
banyak, diantaranya: praktis dan aman, efisiensi biaya, memudahkan dalam
menghitung aktivitas ekonomi, dan meningkatkan sirkulasi uang dalam
perekonomian (velocity of money).
Gerakan Nasional Non
Tunai memang sudah saatnya diterapkan di negara ini. Apalagi orang-orang kita
sudah semakin melek teknologi. Hal ini terbukti dari data yang menyebutkan
Indonesia merupakan pelaku ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Dan,
sebagai bagian dari peradaban modern, kita sudah seharusnya mengikuti perubahan
zaman. Saat ini bukan lagi saatnya ber-riweuh
ria dengan menenteng uang atau melakukan transaksi secara konvensional. So, kamu masih mau bayar cash nih? Memangnya
masih zaman ya?
No comments:
Post a Comment