Sumber: www.keyogyakarta.com |
Batik, sebuah ciri dari
bangsa Indonesia. Ketika kita berbicara tentang batik, maka pikiran kita akan
langsung berkiblat pada dua kota, Solo dan Yogya. Kedua kota ini memang cikal
bakal lahirnya batik.
Berawal sejak Kerajaan
Majapahit, kesenian batik di Indonesia terus mengalami perkembangan hingga
sekarang. Dengan berbagai motif, batik mendapatkan tempat tersendiri di hati
pecinta seni dan juga fashion. Tidak
hanya di dalam negeri, bahkan di luar negeri pun, batik sudah menjadi barang
yang sangat dikagumi.
Seiring perkembangan
zaman, teknik pembuatan batik pun mengalami perkembangan. Awalnya, para pembuat
batik hanya membuat batik dengan cara dilukis. Tapi, kini, ada teknik batik cap
dan juga printing. Dari sisi kefektifan waktu, kedua cara ini lebih efisin.
Namun, dari segi kualitas, batik lukis jauh lebih tahan lama dibanding dengan
batik cap atau printing.
Perlu kita akui, saat
ini, batik mulai dilirik oleh hampir semua kalangan dan usia. Kita sudah tidak
asing lagi ketika melihat orang-orang menggunakan batik. Bahkan hampir di semua
instansi, ada hari-hari tertentu yang diwajibkan untuk mengenakan batik. Batik
bukan lagi sekedar warisan dan tradisi bangsa, tapi sudah menjadi kekayaan
budaya yang patut dipertahankan.
Kita juga harus berbangga
hati karena orang-orang dari negara lain sudah mulai tertarik dan mencintai
batik. Sudah sering kita dengar, para penggiat seni batik mempromosikan batik
hingga ke negara-negara lain. Sebuah usaha mulia untuk membuat batik lebih
mendunia.
Mereka pun tidak berhenti
hanya pada meningkatkan hasil produksi batiknya. Para penggiat seni bati terus
melakukan inovasi dalam mengembangkan produk batik mereka. Inovasi yang dihadirkan
tidak hanya sebatas pada motif saja, namun juga memberikan nilai tambah pada
hasil olahan dari batik tersebut. Dengan cara tersebut, maka batik akan tetap
bertahan sebagai tradisi luhur bangsa yang mendunia.
No comments:
Post a Comment