20 April, tanggal yang
tidak akan aku lupakan. Mungkin sebagian orang hanya melihat dari 2 angka yang
digabungkan menjadi satu. Tapi, bagiku tanggal ini ialah tanda saat seorang
insan yang kini jatah usianya sudah semakin berkurang. Ya, di tanggal inilah
aku dilahirkan.
Sebenarnya hanya satu
kali aku merasakan perayaan ulang tahun dari orang tuaku, dan itupun ketika aku
masih kecil. Selebihnya aku sering menerima suprise dan hadiah yang tak terkira
dari murid-muridku. Namun, 2 tahun terakhir, ada sedikit yang berbeda.
Ya, tahun kemarin, di
saat usia pernikahan baru menginjak 4 bulan, suamiku sengaja meluangkan waktu
seharian untuk menemaniku berkeliling di kota kelahiranku yang penuh cinta,
Bandung. Menelusuri indahnya Bandung masa kini dan mencoba beberapa kuliner
kota kembang ini. Sebenarnya itu juga sekalian memperkenalkan Bandung kepada
suami yang bukan urang sunda ini. Sekalian jadi tour guide ceritanya J.
Dan, tahun ini, ada atmosfer
yang berbeda di momen bertambahnya angka usiaku. Kehadiran si kecil yang
semakin lucu dan banyak tingkahnya itu, membuat aku bersyukur berkali-kali. Bagiku,
keberadaan suami dan kehadiran si kecil ialah kado terindah dari yang Maha
Kuasa. Karena memang menjalani kehidupan yang hampir sempurna ini, membuatku
tak bisa lari dari kata bersyukur.
Di ulang tahun kali ini,
sebenarnya aku tidak berharap banyak mendapatkan surprise atau hadiah apapun.
Aku paham betul, kondisi suami yang sangat sibuk akhir-akhir ini, menjadi alasan
paling mendasar. Dengan bisa berkumpul dengan keluarga kecil pun dan juga
mendengar keluarga di Bandung sehat, itu jauh membuatku bahagia.
Tapi, ternyata ada sebuah
kejutan yang telah disiapkan oleh suamiku. Kejutan di siang bolong. Aku
menyebutnya seperti itu. Kejutan yang berhasil membuat air mata ini membasahi
pipi.
Ketika aku sedang berada
di kamar mandi, suamiku yang seharusya sedang berada di kantor, ternyata
pulang. Aku merasa ada yang berbeda dengan sikap suamiku. Tidak biasanya ia
menutup pintu kamar rapat-rapat. Dan sangat kebetulan juga, si kecil sedang
digendong ibu mertuaku di luar rumah.
Taraaa... Speechless... Ya, aku tak kuasa
melihatnya. Sebuah kue ulang tahun bertuliskan nama penaku ada di atas tempat
tidur. (Aku tahu kenapa suamiku tidak
menuliskan nama asliku, pasti takut nggak muat di kuenya ya hehe...) Aku
merasa terharu karena di tengah kesibukan pekerjaan yang tak mengenal kompromi
itu, suamiku masih menyempatkan memesan kue sepulang kerja malam sebelumnya. Dan
yang paling amazing, kue yang
diberikan suamiku itu sama persis dengan kue yang sebulan lalu sempat aku inginkan.
Tapi, aku memang tidak pernah mengatakannya kepada suami. Ternyata pesannya
langsung terkirim tanpa lewat kata hehe....
Sebenarnya bukan kali ini
aku mendapat surprise atau hadiah
dari suamiku. Tapi, jujur, bentuk perhatiannya kali ini sangat mengobati rasa rindu
pada keluarga besar di rumah. Dan, satu hal lagi, suamiku sudah seringkali
memberikan kejutan di momen-momen istimewa. Tapi, aku tidak pernah bisa menebak
apa yang akan ia lakukan. Ya, termasuk di ulang tahunku kali ini.
Oya, di ulang tahunku ini
juga suamiku berhasil membuatku menangis dan mengeluarkan air mata di depan ibu
mertuaku. Hmm... itu adalah aib bagi seorang golongan darah A kalau sampai
ketahuan menangis di depan umum. Biasanya kan menutupi tangisan dengan fake smile-nya. Eh...#Abaikan J
Tapi, rasa senangku jauh
lebih besar sih dibanding kekesalan dikerjain di depan mertua. Nah, sekarang
giliran si aku ini buat merengek minta foto bareng meskipun suamiku hanya
menggunakan kaos oblong. Padahal suamiku itu orangnya perfeksionis dan paling
nggak pede kalau difoto nggak dalam keadaan rapih. Ya, tapi kan kalau buat
istri apapun akan dilakukan. (Demi terciptanya ketenteraman, foto tidak akan di share hehe...)
Bagiku, ulang tahun kali
ini terasa sangat berbeda. Beda semuanya pokoknya. It’s the unforgettable birthday for me. Oya, satu hal yang wajib
aku tuliskan, seperti apapun perayaan ulang tahunku, yang terpenting aku bisa
semakin baik di sisa usiaku ini.
Tulisan
ini diikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke lima Warung Blogger.
caelaaaaa, romantis banget dah!
ReplyDelete:)
DeleteMakasih sudah mampir di rumah mayaku ya...
subhanallahhh
ReplyDeleteromantis skali suami mbak
hhhee
Hehe...iya...meskipun istrinya ga ada romantis2nya sama sekali :)
DeleteMakasih sudah mampir ya...:)
Ya ampuuuuun romantis banget :') aku jadi iri :') Oh ya, makasih sudah berpartisipasi dalam lomba ini :)
ReplyDeleteYa Mbak, suamiku memang romantis, ada aja yg bisa bikin hati luluh :)
DeleteSama2, Mbak :)
Senangnya punya suami yang perhatian, Mbak 😊
ReplyDeleteAlhamdulillah, Mbak. Suamiku memang perhatian banget sama istri :)
DeleteMakasih Mbak sudah mampir :)
Senang ya Mbak punya suami penuh kejutan 😀
ReplyDeleteSenang banget, Mbak. Ya sama senangnya juga dikomentari sama dua penulis kembar yang keren, Mbak Evi dan Mbak Eva :) (Eh, bener kan ya Mbak Eva dan Mbak Evi ini kembar? :) )
DeleteMakasih Mbak sudah berkenan mampir di rumah mayaku :)