Sumber: www.90gens.com |
“Mama
mau pergi ke kantor dulu ya.”
“Hari
ini aku mau pake baju warna pink dan tas merah aaah...”
“Ayah,
hari ini pake jas sama sepatu hitam ya.”
Beberapa kalimat yang
sering keluar dari mulut kecilku sambil memasangkan boneka dengan baju dan
aksesoris yang sepadan. Si Ayah memakai baju ke kantor, si Ibu memakai rok dan
baju dengan warna yang pas, serta nggak ketinggalan anak-anaknya dipakaikan
baju yang cocok juga. Kata-kata keluar dengan sendirinya sambil tangan ini
dengan lincah mengganti baju sesuka hati.
Boneka kertas, atau di
daerahku lebih dikenal dengan sebutan BP (Bongkar Pasang) adalah salah satu
permainan yang sangat aku gemari. Dengan berbekal uang Rp. 100,00 – Rp 200,00,
aku bisa membeli BP setiap hari.
Mengoleksi berbagai
karakter orang dan juga baju serta aksesoris ialah hal yang sangat
menyenangkan. Tidak hanya itu, barang-barang milik Bapak dan Mamah yang sudah
tidak terpakai, kadang merupakan ‘furniture’ yang asyik untuk digunakan. Tempat
pensil, buku dan juga tas pun bisa digunakan kalau kebetulan sedang bermain di
sekolah.
Keunikan permainan ini
ialah kita bisa dengan lancar mengeluarkan kata-kata dan bercerita. Seolah-olah
semuanya sudah direncanakan sebelumnya. Padahal ide cerita itu muncul dengan
sendirinya ketika BP mulai diletakkan di depan mata. Bahkan ketika permainan
itu dimainkan oleh banyak orang pun, alur cerita tidak akan menjadi kacau balau,
malah sebaliknya, akan ada sambung menyambung cerita antar teman. Tema ceritanya
pun kadang berbeda-beda setiap harinya, atau mungkin bersambung dari hari
sebelumnya.
Sejak usia TK, aku sangat
suka bermain BP. Aku sampai mengoleksi BP sebanyak 3 plastik besar. Aku malah
tidak jera ketika suatu hari kakak pertamaku membuang dan membakar semua BP-ku.
Aku sampai sembunyi-sembunyi untuk membeli dan bermain BP.
Aku sering berpikir
sekarang, mungkin salah satunya aku bisa bercerita karena dulu aku tidak pernah
absen bermain BP:). Imajinasiku telah terbiasa digunakan
sejak aku mulai berinteraksi dengan BP. Ya, terbiasa dengan ngomong ngalor
ngidul dengan ide cerita yang muncul dengan tiba-tiba.
Sepertinya permainan BP itu recommended banget buat anak-anak yang punya imajinasi tinggi. Selain itu, menurutku permainan BP juga bisa menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, halah... Sebuah pembelaan karena kegilaan pada BP :). Tapi serius lho, coba bayangkan, tangan kita terus aktif menggerakkan si boneka dan mulut pun tidak berhenti bercerita. Eh, tapi apa sekarang masih jaman? J Ya, sudahlah, yang terpenting jamanku itu sesuatu banget kalau anak perempuan punya seabreg BP.
Sepertinya permainan BP itu recommended banget buat anak-anak yang punya imajinasi tinggi. Selain itu, menurutku permainan BP juga bisa menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri, halah... Sebuah pembelaan karena kegilaan pada BP :). Tapi serius lho, coba bayangkan, tangan kita terus aktif menggerakkan si boneka dan mulut pun tidak berhenti bercerita. Eh, tapi apa sekarang masih jaman? J Ya, sudahlah, yang terpenting jamanku itu sesuatu banget kalau anak perempuan punya seabreg BP.
"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa"
Saya juga dulu suka banget main BP ^_^
ReplyDeleteKangen masa2 itu ya, Mbak :)
DeleteBP skrg kualitasnya gak sebagus yg dulu ya...
ReplyDeleteIya, bener banget, Mbak. Saya sempat lihat pas keponakan beli :)
Deleteini mainan.aku banget, anteng sendiri.
ReplyDeleteKadang rumah2an yang di buat dr bekas dus sebagai dindingnya, bisa awer samoe beberapa hari, ga pernah diberesin hihi..
met ngontes :)
This comment has been removed by the author.
DeleteHehe...sama mbak. Sampai2 rumah n kamar udah kayak kapal pecah :)
DeleteMakasih banyak udah mampir ke rumah mayaku :)
ini mainan.aku banget, anteng sendiri.
ReplyDeleteKadang rumah2an yang di buat dr bekas dus sebagai dindingnya, bisa awer samoe beberapa hari, ga pernah diberesin hihi..
met ngontes :)
ditempatku namanya rok-rokan mbak
ReplyDeleteDaerah mana tuh mbak?
DeleteHihihii...aku juga suka banget mainan BP jaman kecil dulu mba. Betul sekali, imajinasi melayang kemana2 secara mendadak sontak. Adaaaa saja cerita yg bisa kita ciptakan saat bermain BP ini.
ReplyDeleteYa, Mbak. Pokoknya berasa jadi sutradara gitu ya...:) Mungkin para penulis dulunya suka main BP ya :)
Deleteaku juga menyebutnya dengan BP, adikku koleksi sampai banyak sekali nih. Penjual mainannya sampau hapal. Terima kasihsudah berpartisipasi ya
ReplyDeleteYa, Mbak. Sama2 :)
DeleteDulu aku segala kotak bekas di rumah dibungkus kertas kado buat jd furniture. Paling asik pake kotak bekas rokoknya pakde pakde.. sama mereka dikumpulin khusus buat aku bikin kursi dan meja BP hihihi xD
ReplyDeleteWah, kita punya kebiasaan yang sama :)
Delete