Sumber: www.yanuarariefudin.wordpress.com |
Malu bertanya sesat di
jalan. Sebuah ungkapan yang seringkali kita dengar, bahkan sejak kita masih
kecil. Ungkapan itu sebenarnya menanamkan dalam pikiran kita, kalau tidak ada
yang salah dengan bertanya. Selain itu, ada banyak manfaat ketika kita memiliki
keinginan dan keberanian untuk bertanya.
Ya, keinginan dan
keberanian. Mengapa harus dua hal itu? Mengapa tidak salah satu saja?
Hmm...Seseorang yang hanya memiliki keinginan untuk bertanya tapi dia tidak
mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya, maka ia tidak akan bisa
menyampaikan apa yang ingin ia tanyakan. Dan begitupun sebaliknya, ketika
seseorang memiliki keberanian untuk bertanya, tapi ada rasa malas dalam
dirinya, maka keberanian itu hanya sekedar terpendam dalam hatinya. Keinginan
dan keberanian untuk bertanya memang harus dijadikan sebagai sebuah pembiasaan.
Tapi, untuk membiasakan
seseorang berani dan memiliki keinginan untuk bertanya itu tidak mudah. Karena
kadang, tidak sedikit orang yang merasa malu dan takut untuk bertanya. Beberapa
orang masih berpikiran, kalau seseorang itu bertanya, maka dia itu tidak
pintar. Hal itu muncul karena di sebagian masyarakat kita mendidik anak-anak
untuk menjadi pribadi yang tidak banyak bicara. Ketika ada anak yang aktif
bertanya, maka si anak akan dilabeli sebagai anak cerewet dan bukan anak yang
baik. Pelabelan itu terus tertanam hingga ia tumbuh dewasa, sehingga ketika ia
besar, akan sulit untuk menumbuhkan keberanian dan keinginannya untuk bertanya.
Kita bisa perhatikan di
beberapa sekolah, kampus, acara-acara pelatihan atau di kehidupan sehari-hari,
ketika ada kesempatan untuk bertanya, maka hanya ada beberapa orang yang berani
untuk mengangkat tangan. Kebanyakan dari mereka hanya menyimpan rapat
ketidaktahuannya. Mereka lebih memilih memendam rasa keingintahuan dalam diri
mereka sendiri. Mereka takut dikatakan tidak cerdas, banyak omong, cari
perhatian, dan penilaian jelek lainnya. Padahal sebaliknya, ketika seseorang
banyak bertanya, maka dialah tipe orang yang cerdas, karena dia kritis dalam
menanggapi sesuatu. Meskipun yang perlu ditekankan di sini, kita bertanya karena
memang benar-benar belum tahu, bukan dengan niat ingin menguji atau menjatuhkan
orang lain.
Sebagai manusia, kita
memang difitrahkan untuk terlahir membutuhkan orang lain. Kita bukan Tuhan yang
tahu segalanya. Pasti ada saat dimana kita harus bertanya kepada ahlinya. Jangan
pernah merasa kecil ketika kita harus bertanya kepada orang lain. Malah
sebaliknya, kita harus bersyukur ketika ada kesempatan untuk bertanya.
Kita dituntut bukan untuk
menjadi ahli di semua bidang. Kita juga tidak diperintahkan untuk tahu
semuanya. Bertanyalah! Karena dengan bertanya kita akan menjadi pribadi yang
lebih cerdas.
No comments:
Post a Comment