Kebanyakan orang
menyebutnya bertambah usia. Sebagian orang menilainya berkurangnya jatah hidup
di dunia. Tak peduli apapun itu sebutannya, karena yang terpenting bagaimana aku
memaknai semua ini.
Tak terasa perjalanan ini
sudah begitu panjang. Ada banyak kisah yang mewarnai setiap langkah. Ada tawa
berbalut tangis bahagia, ada juga tangis berakhir rasa syukur. Semuanya adalah
proses pendewasaan akal, jiwa dan hati.
Aku merasa tidak ada
celah untuk berhenti bersyukur. Usia dan tubuh ini menjadi modal luar biasa
yang membuatku menjadi seperti sekarang. Setiap episode begitu berharga untuk
lebih memahami mengapa aku dilahirkan ke dunia ini.
Rasa sykur tak henti aku
panjatkan atas semua yang Allah Swt berikan. NikmatNya sangat tak terhitung. Hadiah
dari-Nya selalu membuatku malu dengan kealfaan diri selama ini. Setiap detik,
Dia tidak pernah lelah untuk memberikan yang terbaik untukku.
Ya, memang sepantasnya
aku bersyukur. Di tahun ini, Allah Swt pertemukan aku dengan seseorang yang menjadi
pendampingku untuk melangkah menuju Jannah-Nya. Tidak hanya itu, saat ini ada amanah
terindah yang Allah Swt titipkan dalam rahimku.
Tidak ada kata yang lebih
pantas dari kata syukur atas semua yang telah Allah Swt berikan. Aku berjanji pada
diriku sendiri, aku akan terus berusaha untuk menjadi “A Valuable Diamond”. Aku
ingin keberadaanku di dunia bisa menjadi penyebab bagi setiap senyuman
kebahagiaan orang-orang di sekitarku. Semoga sisa umur ini dapat aku manfaatkan
dengan baik. Suatu saat ketika jatah usia ini telah habis, aku bisa
meninggalkan jejak indah di hati setiap orang yang pernah mengenalku.
Terima kasih Yaa Allah. Bimbing aku untuk senantiasa bersyukur atas semua karunia-Mu.
*
Thanks to my husband for your gift. It will be the best friend for me. I
really like it.
Bandung, 20 April 2015
No comments:
Post a Comment