Patut kita akui kalau
hidup ini memang panggung sandiwara. Sejatinya setiap panggung sandiwara itu
ada peran dan alur cerita yang harus diperankan. Alur cerita akan menarik
ketika ada berbagai rasa yang diracik secara seimbang. Sang pemeran pun tidak
bisa memilih untuk menjadi peran yang lain, atau misalnya merubah isi cerita.
Kalau pun mau ‘improvisasi’ tetap harus berada di alur yang tidak terlalu
melenceng.
Ya, mungkin itulah yang
sedang aku rasakan akhir-akhir ini. Setelah beberapa bulan fokus ke persiapan
pernikahan dan ngunduh mantu, aku sedikit ‘melupakan’ hobi menulisku. Dan
ketika sekarang aku ingin kembali menyapanya, terasa sulit sekali. Beberapa
kali aku coba kirimkan naskah ke media dan panitia lomba, tapi hasilnya
membuatku harus mengelus dada.
Aku kehilangan semangat
untuk menulis. Aku merasa semua yang aku tuliskan jelek, tidak berbobot, dan
tidak menarik untuk dibaca. Perasaan serba salah sering menyapaku. Apa yang
salah denganku? Itulah pertanyaan yang sering aku lontarkan.
“Neng
pasti bisa berkarya lagi. Sekarang Allah sedang memberikan nikmat yang luar
biasa. Janin yang Allah titipkan di rahim Neng itu jauh lebih berharga
dibanding segalanya.”
Itulah kalimat penguat
yang suamiku ucapkan. Ya, aku sadar, semua pasti ada saatnya. Aku harus mencoba
memahami itu. Kini yang terpenting bukan mempermasalahkan hasil, tapi seberapa
besar usahaku untuk menyapa kembali kata yang penuh makna. Biarkan tangan Allah
yang bekerja untuk memberikan hasil yang terbaik untukku.
Aku bersyukur karena
sekarang ada seseorang yang selalu menguatkan ketika aku lemah. Dan tidak hanya
itu, sebentar lagi akan ada malaikat kecil yang bangga karena ibunya tidak
pernah lelah menjemput setiap impian.
“Aku
akan tetap menulis, karena Allah memberikan jalan kita bertemu lewat buku yang
aku tulis, suamiku,” janjiku dalam hati.
Aku yakin semua pasti
ada waktunya. Kini, aku sedang menjalani episode menjadi wanita yang paling
bahagia dengan titipan janin dalam rahimku. Semoga aku bisa melalui setiap
episode kehidupan dengan baik, hingga Sang Sutradara Kehidupan bangga dengan
caraku memerankan peran yang telah ditentukan.
No comments:
Post a Comment