Mungkin terdengar lebay
atau aneh, tapi itulah yang terjadi. Siapa sangka kami berdua bisa dipertemukan
lewat sebuah buku. Aku sendiri tak pernah mengira kalau buku yang aku tulis
bisa mengantarkanku bertemu dengan imamku.
Ya, aku dan dia tidak
pernah bertemu sebelumnya. Bahkan tidak pernah terbersit dalam benakku untuk
menikah dengan orang yang tinggal jauh di sana. Beda suku dan beda pekerjaan.
Tapi, kami berdua memiliki hobi yang sama, membaca buku.
Suamiku selalu menilai
kalau profesi penulis itu luar biasa. Dan, aku sendiri tidak pernah berpikir
sejauh ini, kalau seseorang bisa yakin untuk meminangku hanya melihat karakter
tulisanku.
Aku selalu tersenyum
ketika mengingat bagaimana proses aku dan suamiku saling mengenal. Ternyata
kami bisa saling menyapa lewat kata. Cinta akan kata yang tertuang dalam bahasa
yang penuh rasa menyatukan asa kami berdua.
Bagi kami, buku itu
bagaikan jembatan, menghubungkan sesuatu yang jauh. Buku juga bagaikan sahabat
sejati yang bisa membuat kita berubah tanpa merasa digurui. Buku juga investasi
seumur hidup. Buku bisa menjadikan seseorang yang biasa menjadi luar biasa.
Selamat Hari Buku
Sedunia.
No comments:
Post a Comment