Judul :
Ayah Edy Punya Cerita
Penulis :
Ayah Edy
Penerbit : Noura Books
Cetakan Ke-1 :
September 2013
Tebal :
304 halaman
Menjadi
orangtua dan pendidik bukanlah sebuah pekerjaan sepele. Butuh ilmu dan
pengetahuan untuk menemani tumbuh kembang anak-anak. Buku ini merupakan alat
belajar yang sangat bagus. Berisi beberapa kumpulan kisah parenting inspiratif. Buku ini dibagi dua bagian, pengasuhan dan
pendidikan.
Ayah
Edy benar-benar mengemas ilmu parenting yang terlihat sulit menjadi mudah
dimengerti. Untuk bagian pengasuhan, ada beberapa kisah diantaranya ‘Dari Mana Kita Harus Memulai Segalanya?’,
‘Kisah Ulat Bulu dan Kupu-kupu’, ‘Apakah Kita Siap Menjadi Orangtua’, ‘Pesan
Orang Bijak dalam Mendidik Anak’, ‘Kekuatan Kalimat Positif’, ‘Pesimismu
Orangtua Terhadap Program Parenting’, ‘Kisah Chintya’, ‘Apakah Anak Kita
Mengalami Gejala On and Off’, ‘Lukisan Indah Keluarga’, ‘Makna Tangisan Anak’,
‘Sebuah Dongeng dari Negeri Timur’, ‘Kekerasan pada Anak’, ‘Sang Pendidik Tanpa
Kekerasan’, ‘Hikmah Pesta Ulang Tahun’, ‘Kisah Sebuah Meja Kayu’, ‘Mendidik
Anak ala Radio Rusak’, ‘God Messages in Water’, ‘Hikmah di Balik Tsunami Asia’,
‘Nancy Alliot, Sang Guru’, ‘Menghargai Profesi Guru’, dan ‘Siapakah Ibu yang Mendidik Kita?’
Semua
kisah itu dituturkan dengan mengalir sehingga maknanya bisa dimengerti dengan mudah
oleh pembaca. Satu kisah di awal, “Dari
Mana Kita Harus Memulai Segalanya?” memberikan inspirasi yang luar biasa. Penulis
menceritakan sebuah kisah keluarga di Timur Tengah yang kesulitan mendidik
anak-anaknya. Hingga suatu hari kedua orangtua ini mengahap Nabi dan meminta
nasihat. Ternyata mereka diperintahkan untuk mengubah perilaku mereka dulu. Karena
dengan mengubah perilaku orangtuanya, maka anak-anaknya akan berubah menjadi
lebih baik.
Di
bagian kedua, kita diajak belajar dari ulat bulu dan kupu-kupu. Ada seorang Ibu
yang menginginkan tamannya dipenuhi oleh kupu-kupu. Ia pun berdoa kepada Tuhan.
Hampir setiap saat ia melihat tamannya menanti kupu-kupu itu datang. Tapi,
alangkah kecewanya ia, karena ternyata yang ada malah ulat bulu. Ia pun
langsung mengusir ulat-ulat itu. Tapi, ia tidak bisa. Akhirnya ia menyerah dan
hanya bisa memindahkan sisa tanamannya ke dalam gudang. Namun, setelah beberapa
hari ia sangat terkejut karena ketika ia
membuka gudang, bermuncullah kupu-kupu yang indah. Si Ibu baru menyadari
ternyata ulat-ulat bulu itu berubah menjadi kupu-kupu yang indah.
Begitupun
anak-anak. Seringkali orangtua dan para guru merasa kesal dengan sikap
anak-anak yang keras kepala, hiperaktif, dan sebagainya. Tapi, bukankah
anak-anak juga bermetamorfosis? Banyak sejarah membuktikan orang-orang sukses
itu muncul dari anak-anak yang dulunya sering diberi label ‘nakal’.
Sedangkan
pada bagian pendidikan, penulis menghadirkan beberapa kisah diantarnya ‘Keajaiban Doa Seorang Guru’, ‘Membangun Program
Autopilot Anak’, ‘Apakah Bermain Sama dengan Belajar?’, ‘Belajar dari Dora dan
Boots’, ‘Anak yang Tidak Suka Belajar’, ‘Sekolah di Mata Siswa’, ‘Kisah Burung Perkutut
di Sangkar Emas’, ‘Gejala Psikosomastis pada Anak’, ‘Anak yang Gagal Belajar
atau Guru yang Gagal Mengajar?’, ‘Buku Harian Seorang Dokter’, ‘Mengapa Anak
Saya Tidak Suka Sekolah?’, ‘Anak atau Sekolah yang Bermasalah?’, ‘Belajar dari Sejarah
Singkat Einstein’, ‘Home Schooling’, ‘Miss Phillips, You were Wrong’, ‘Sejarah Kontroversi
Pemahaman tentang Anak ADHD dan Disleksia’, ‘Sistem Pendidikan ala Teko dan
Cangkir’, ‘Sekolah dengan Sistem Ranking’, ‘If You Want to be Rich and Happy,
Don’t Go to School’, ‘School with No Goals’, ‘Kisah Menarik dari Bandung’, ‘Kisah
di Negeri 1001 Gelar’, ‘The Samphorn Monkey Academy from Thailand’, ‘Hikayat
Perguruan Shaolin’, ‘Makna Sukses yang Matrealistis’, ‘Budaya Bangsa yang
Bermartabat’, ‘Sistem Pendidikan Short Term Memory-Hafalan’, ‘Sebelum dan Sesudah
Tahun ’80-an’, ‘Kisah Leonardo dan Vinci, Sang Genius Sepanjang Zaman’, ‘6
Tahun Pertama Berarti’, ‘Sekolah para Bintang’, ‘Perbedaan Tiga Rudi’, ‘Belajar
dari Bill Gates, Sang Raja Software Dunia’, ‘Reformasi Sistem Pendidikan Dunia’,
‘Mengintip Potret Sekolah Masa Depan’, ‘Mencetak Generasi Elang’, ‘Pesan Kehidupan
Dr. Arun Gandhi’, ‘Ayo Jadikan Indonesia Bangsa yang Luar Biasa’, dan
terakhir ‘Siapa, Sih Ayah Edy?’
Sama
halnya dengan kisah-kisah di bagian pengasuhan, pada bagian pendidikan pun
sangat inspiratif. Ada satu tulisan yang benar-benar membuat pendidik harus
selalu betanya pada diri mereka, ‘Anak
yang Gagal Belajar atau Guru yang Gagal Mengajar?’ Pertanyaan yang
sepertinya simple, tapi sebenarnya harus dijadikan bahan pemikiran bagi kita
semua. Ada satu ungkapan yang luar biasa, ‘Anak-anak kita harusnya tidak ada
yang gagal, tetapi para pendidiknyalah yang gagal mengembangkan kemampuannya.’
Menurut
saya, buku ini seharusnya menjadi bacaan wajib para orangtua dan guru. Banyak
hal yang mencerahkan untuk bekal mendidik anak-anak. Jadi tidak ada lagi
istilah mendidik anak dari dulu sampai sekarang sama saja. Anak-anak terlalu
luar biasa untuk dididik dengan biasa. Let’s
make Indonesian Strong from Home!
terima kasih sudah menulis review karya ayah edy :D
ReplyDelete