Judul
: The Swordless Samurai
Penulis : Kitami Masao
Penerbit : Pustaka Inspira
Cetakan
ke-1 : Mei 2013
Tebal : 262 halaman
Buku
ini mengisahkan tentang seorang yang awalnya adalah manusia bisa menjadi luar
biasa, Toyotami Hideyoshi. Ia terlahir dari seorang keluarga miskin. Ia
berwajah jelek mirip dengan kera, bahkan orang-orang memanggilnya monyet. Ia
juga tidak memiliki status sosial. Ayahnya seorang petani penggarap lalu
menjadi prajurit rendahan di ketentaraan Oda dan meninggal dunia ketika
Hideyoshi berumur 7 tahun. Ibunya menjadi seorang penggarap lahan semenjak
kematian ayahnya hideyosi. Lalu ia menikah lagi dengan Chikuami yang juga
prajurit rendahan di ketentaraan Oda.
Sejak
kecil Hideyosi merupakan anak yang sulit diatur, tidak suka belajar, dan selalu
membuat masalah. Semua orang sudah tidak bisa mengatasi Hideyoshi, bahkan Budha
sekalipun. Ibunya Hideyoshi sudah sering menyuruh anaknya itu untuk pergi dari
rumah agar tidak bertengkar dengan ayah tirinya. Dan Hideyoshi menuruti apa
kata ibunya itu. Namun, selalu saja tidak bertahan lama, Hideyoshi selalu
kembali lagi ke rumah.
Hingga
suatu hari Hideyoshi memutuskan untuk pergi jauh dan tidak akan kembali sebelum
berhasil. Ibunya membekalinya dengan sekantong penuh koin tembaga yang cukup
untuk membeli beras selama satu tahun.
Pertarungan
hidup dimuali, Hideyoshi langsung berpikir untuk membeli jarum dengan semua
koin tembaga tersebut dan menjualnya
untuk bertahan hidup. Setiap pekerjaan yang menghasilkan uang ia
lakukan, namun ia selalu merugi. Namun, dalam hatinya ia bertekad untuk menjadi
seorang Samurai.
Suatu
hari ia bertemu dengan seorang utusan Matsuhita, yang bernama Naganori. Akhirnya
Hideyoshi diperkerjakan di Klan Matsuhita. Lord Matsuhita menganugerahinya nama
keluarga Nakamura. Hideyoshi bekerja dengan sangat baik di Klan Matsuhita. Tapi
itu tidak bertahan lama karena ada seseorang yang memfitnah Hideyoshi. Akhirnya
Hideyoshi dipecat karena Lord Matsuhita tidak ingin terjadi keributan di
klannya.
Hideyoshi
pun mencari lagi majikan baginya. Akhirnya ia kembali ke kampungnya dan meminta
bekerja pada seorang pemimpin muda di Klan Oda, Lord Nobunaga. Hideyoshi
memutuskan untuk menjadikan Lord Nobunaga sebagai majikannya.
Bersama
Lord Nobunagalah, peristiwa demi peristiwa mulai menempanya sebagai seorang
samurai tanpa pedang. Sebenarnya, awalnya Lord Nobunaga pun memandang sebelah mata kepadanya. Kekurangan
fisik dan juga tidak memiliki kemampuan bela diri, sepertinya sulit bagi
Hideyoshi untuk ikut ambil bagian dalam peperangan. Tapi Hideyoshi mampu
merubah segala kekurangannya menjadi kelebihan.
Prestasi
demi prestasi ia raih. Bagi Hideyoshi, siapapun yang punya aspirasi untuk
memimpin mula-mula harus belajar melayani. Hideyoshi memiliki prinsip
kepemimpinan yang luar biasa, yaitu penghargaan, pengabdian, kerja keras dan
tindakan berani. Menurutnya, prinsip –prinsip tersebut menempa jiwa seorang
samurai.
Buku
ini kaya akan filosofi kehidupan yang luar biasa. Ilmu tentang kepemimpinan
bisa kita pelajari dengan mudah. Dengan memakai sudut pandang orang pertama, membuat
kita seperti sedang menjejaki setiap langkah Hideyoshi. Setiap kata yag
dituturkan membuat kita tidak henti-hentinya termotivasi.
Jika
kita ingin menjadi seorang pemimpin yang luar biasa, buku inilah jawabannya. Karena
apa yang dituliskan di dalam buku ini, bukanlah sekedar kata-kata namun telah
menjalani pembuktian yang nyata.
“Jangan
jadi orang yang, dua puluh tahun dari sekarang, mengingat-ingat masa lalunya
dan menyesali kegagalannya memanfaatkan momen yang mungkin aka mengubah
keberuntungannya. Sambarlah kesempatan dengan kedua tanganmu.” (Hideyoshi)
No comments:
Post a Comment