Pernikahan,
sebuah kata yang sangat dirindukan oleh setiap insan yang masih sendiri. Tapi,
kadang kita salah kaprah dalam memahami makna sebuah pernikahan. Yang ada di
benak kita hanyalah menyatukan dua insan karena cinta dan sayang yang timbul
diantara keduanya.
Memang
tidak salah 100%, karena dengan cinta kita bisa saling menyapa. Tapi, ketika
pernikahan hanya dilandasi rasa cinta saja, maka ada saatnya kebosanan itu
muncul. Bukankah sudah fitrah seorang laki-laku untuk ‘mendua’. Mendua disini
bukan saja berarti poligami. Tapi, mendua dalam arti yang luas. Mari kita
cermati. Bukankah kebanyakan laki-laki bisa betah dan bahkan mendahulukan
perkerjaan dan hobinya daripada keluarganya?
Tidak
ada yang salah juga dengan sikap seperti itu. Karena memang itulah adanya. Nah,
yang terpenting sekarang, kita harus tahu apa tujuan kita menikah. Kalau hanya
karena urusan aku cinta kamu dan kamu cinta aku, maka lebih baik pikirkan
kembali niat kita untuk bersanding di pelaminan.
Cinta
itu memang rasa yang agung. Tapi, ada yang lebih hebat dibanding itu. Apa?
Ikhlash. Rasa cinta bisa saja memudar, tapi jika ikhlash yang membungkusnya,
maka rasa itu akan tetap terjaga. Kita
tidak akan terpedaya dan diperbudak oleh cinta kepada sesama makhuk.
STOP JATUH CINTA ,
jika hanya karena nafsu. CINTAILAH SESEORANG karena YANG MAHA MENCINTAI.
No comments:
Post a Comment