Adakah hubungan antara polusi dan
korupsi?
Polusi, masalah yang sudah mendarah
daging di kota-kota besar. Seakan-akan kedua hal itu tidak bisa dipisahkan. Banyaknya
kendaraan dan juga pabrik merupakan penyebab terbesar terjadinya polusi, baik
itu polusi udara, air dan juga tanah.
Kebulan asap dari knalpor atau
cerobong asap pabrik merupakan pemandangan yang sudah biasa. Aneh memang, dulu,
ketika pemahaman orang masih terbatas, alam bisa terjaga begitu baiknya. Keseimbangan
alam pun bisa kita rasakan.
Tapi, sekarang, ketika orang sudah
semakin cerdas mengenal apa itu teknologi, alam pun menjadi terlupakan. Dengan
segala keegoisan dan kesombongan, sebagian dari kita sudah melupakan alam. Kita
berbuat seakan-akan kaki ini tidak berpijak di tanah, udara tak pernah kita hirup
dan tidak pernah mengkonsumsi sesuatu dari alam.
Nah sekarang, apa sih hubungan
antara polusi dan korupsi?
Sebenarnya inti dari masalah polusi
itu ada dalam satu kata KORUPSI. Kenapa Korupsi? Jika kita cermati arti kata
korupsi itu ialah menyelewengkan atau menyalahgunakan sesuatu untuk kepentingan
sendiri atau golongan saja. Nah, bukankah selama ini yang ada dalam pikiran
kita ialah bagaimana membuat kita mendapat keuntungan tanpa berpikir baik
buruknya untuk orang lain?
Tak perlu menunjuk siapa. Tapi
tunjuklah diri kita sendiri. Jika memang selama ini kita telah berbuat sesuatu
yang membuat orang lain dirugikan, saatnya kita perbaiki diri. Tidak perlu
teriak-teriak hapuskan korupsi, tangkap para pelaku korupsi, dan sejumlah
kata-kata hujatan yang dikeluarkan saat demo berlangsung. Namun, yang terbaik
ialah melihat diri, memperbaiki diri, dan meningkatkan kualitas diri untuk
tetap menyayangi alam ini. Kita tak akan pernah hidup tanpa alam ciptaanNya
ini.
POLUSI dan KORUPSI, 2 kata negative
yang mulai saat ini harus kita hapuskan dalam file otak kita. Mulailah
memasukkan 1 kata positive penggantinya, BERSIH. Ya, satu kata bermakna luar
biasa. Ketika kita membiasakan diri kita bersih, baik itu bersih fisik, pikir
dan perilaku, maka ketenangan akan kita dapatkan.
No comments:
Post a Comment